Menurut Prof Dr Nur Iriawan PhD, dosen penilai untuk Gelar Produk PKM ITS, mengatakan seharusnya kegiatan latihan ini diadakan selama dua hari hingga Minggu (15/4) kemarin. ”Namun, mahasiswa minta satu hari saja yaitu Sabtu, karena Senin mereka sudah UTS (Ujian Tengah Semester),” ungkap Pembantu Dekan III FMIPA ini.

Dalam kegiatan ini, Nur Iriawan menilai kesiapan tim PKM dan progress report pelaksanaan program mereka. ”Pada saat visitasi, program tidak harus selesai seratus persen, tapi minimal 70 persen sudah jalan,” paparnya kepada tim PKM.

Senada dengan itu, Pembantu Rektor III ITS, Dr Ir Achmad Jazidie MEng, menandaskan pameran ini sebagai wujud kesiapan dan kesungguhan tim PKM ITS. ”Melalui pameran PKM ini kami bisa melihat persiapan dan hasil yang telah dikerjakan mahasiswa, sebelum kedatangan tim penilai dari Jakarta. Sebagai upaya pemanasan sebelum dinilai,” komentarnya.

Selain itu, Jazidie menambahkan, Gelar Produk PKM ITS juga bertujuan memberikan masukan dan saran. “Akan lebih mudah memberikan masukan jika hasilnya telah ada dan bisa dilihat, sehingga saat tim penilai dari Jakarta tiba, sedikit banyak sudah mendekati sempurna,” katanya.

Jazidie pun berharap, dari 59 judul PKM itu, sedikitnya bisa meloloskan separoh lebih ke ajang Pimnas (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) tahun ini pada Juli mendatang. “Kalau melihat hasil yang telah diperoleh dan dilaporkan, rasanya ITS sedikitnya bisa meloloskan lebih dari 20 judul dalam Pimnas mendatang. Tapi itu semua sangat bergantung dari tim penilai,” tegasnya.

Dalam kegiatan ini, beberapa produk PKM digelar, misalnya Penyangga Sepeda Motor Otomatis untuk Meningkatkan Kenyamanan dan Keselamatan Berkendara karya mahasiswa Jurusan Teknik Mesin. ”Penyangga otomatis ini dibuat untuk membantu para penyandang cacat serta masyarakat yang memiliki kondisi tinggi badan yang kurang, atau bisa digunakan ketika pengendara memasuki daerah banjir, sehingga kaki bisa diangkat dengan aman dan tidak basah,” jelas Deny Ghofar Fanani, salah satu anggota tim PKM ini.

Ada juga PKM bidang Pengabdian Masyarakat yang diprogresskan dalam pameran ini. Diantaranya PKM Pemberdayaan Nelayan dengan menggunakan teknologi GIS, karya Hanif Santoso dkk. ”Kalau kami, ingin membantu nelayan di desa yang miskin penghasilannya, agar dengan teknologi GIS, mereka lebih banyak mendapatkan ikan dengan cepat dan mudah. Di luar itu, kami juga memikirkan keselamatan nelayan ketika berlayar. Sehingga, kami juga memfasilitasi dengan alat komunikasi yang terhubung langsung dengan pusat informasi penangkapan ikan,” papar mahasiswa Jurusan Geodesi ITS angkatan 2005 ini. (th@/humas/rif)