ITS News

Kamis, 16 Mei 2024
26 Januari 2007, 11:01

ITS Kirim 21 Proposal KRI dan KRCI 2007

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Salah anggota dewan juru KRI-KRCI, Dr Ir Endro Pitowarno, Kamis (25/1) siang, dalam workshop robotika di Kampus ITS, mengatakan, persaingan KRI tahun ini semakin ketat. Ini dibuktikan dengan masuknya 136 proposal dari berbagai perguruan tinggi. ”Melihat aturan yang ditetapkan panitia, ke -136 itu punya potensi sama untuk menang. Dan bukan hanya proposal saja yang akan dinilai, tapi berbagai kemajuan harus mulai dilaporkan pada panitia sebelum dilakukan visitasi April mendatang,” tegasnya.

Diakui Endro, secara kualitatif jumlah itu memang menurun dibanding sebelumnya. Tapi, secara kuantitatif mengalami kenaikan yang sangat luar biasa, sebab semua proposal yang masuk itu harus sudah bisa dibuat robotnya. ”Dalam aturan sebelumnya, tim yang lolos ditentukan hanya dari proposal. Tapi aturan sekarang, proposal yang masuk harus sudah bisa direalisasikan. Panitia hanya akan melakukan penilaian dan visitasi pada tim yang berhak untuk maju dalam putaran final, manakala mereka telah berhasil merealisasikan bentuk robot sesungguhnya. Aturan baru ini, bermuara pada tingkat persaingan yang makin ketat,” tuturnya.

Ditambahkannya, beberapa perubahan aturan ini, bertujuan agar kualitas dan persaingan antar peserta makin meningkat. Kalau sebelumnya panitia menentukan tim lolos atau tidaknya pada proposal yang dibuat atau dikirim hingga batas akhir 15 Januari, pada tahun ini tidak. Semua proposal dinyatakan lolos, imbuh Endro, tapi penentuannya akan dilihat dari laporan hasil kemajuan yang diterima panitia paling akhir pada 19 Maret mendatang.

Artinya, Endro menjelaskan, peserta tak hanya dituntut membuat proposal saja, tapi juga diminta merealisasikan ide dan gagasan mereka dalam bentuk jadi yang dikirim ke panitia dalam rekaman video atau foto. ”Setelah disampaikan laporan kemajuan, panitia nanti akan memutuskan tim mana saja yang akan lolos dan divisitasi. Pada minggu kedua April 2007, kami harap tim yang lolos ke putaran final sudah diketahui,” harapnya.

Dijelaskannya, KRI tahun ini mengambil tema Pencarian Pulau Komodo yang diadopsi dari tema besar yang dipilih penyelenggara Robocon Hanoi, Halong Buy Discovery. Sedangkan, untuk KRCI, tetap sama seperti tema tahun sebelumnya yaitu Robot Cerdas Pemadam Api.

Endro juga mengungkapkan, tema KRI tahun ini jauh lebih sulit, karena memang desain lapangan yang disiapkan lebih menantang peserta untuk membuat robotnya lebih cerdas. ”Karena itu, saya selalu mengingatkan kepada para peserta untuk tidak hanya asik membuat strategi sendiri, tapi lihatlah strategi dan kekuatan lawan. Yang juga penting, lolos tidaknya tim menjadi juara lebih ditentukan pada proses yang selama ini dilakukan oleh tim robot. Karena itu, jika Anda mau membuat robot harus menunggu apakah proposalnya lolos atau tidak,” komentarnya.

Sementara itu, Pembantu Rektor III ITS, Dr Ir Achmad Jazidie MEng berharap, meski ITS selama ini dianggap yang terbaik dalam robotika, tapi hendaknya jangan dijadikan sebagai beban, sehingga malah tidak bisa berbuat apa-apa. ”Secara kebetulan, tahun ini ITS ditunjuk sebagai tuan rumah. Karena itu, jadilah tuan rumah yang baik untuk bisa menyabet semua gelar juara. Tapi, jangan jadikan kontes robot ini sebagai ajang kalah-menang, melainkan jadikanlah sebagai perekat untuk membangun teknologi bangsa. Karena itu, saya berharap workshop ini bisa dijadikan sebagai bekal untuk lebih baik dalam mempersiapkan diri,” harapnya panjang lebar. (humas/th@)

Berita Terkait