ITS News

Senin, 29 April 2024
21 Oktober 2006, 11:10

Mudik Murah ITS Berangkatkan 1.273 Orang

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dalam acara pemberangkatan yang dilakukan Sabtu (21/10) pagi oleh Wakil Walikota Surabaya, Arief Affandi, dan Rektor ITS, Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA, dilaporkan oleh koordinator Mudik Murah, Aris Setyo Pratomo, dari jumlah 1.273 peserta mudik murah, 15 persennya berasal dari masyarakat sekitar kampus. ”Jumlah peserta tahun ini meningkat hampir satu-setengah kalinya dibandingkan tahun 2005 yang hanya berjumlah 800 peserta,” katanya.

Dikatakan Aris, program Mudik Murah ini sangat dinanti-nantikan oleh seluruh sivitas akademika ITS maupun warga sekitar kampus. Ini karena fasilitas yang ditawarkan memang cukup memikat, dengan fasilitas bus patas ber-AC, harga yang dikenakan juga hanya 30 persen dari tarif normal, dan ditambah konsumsi untuk bekal di perjalanan berikut souvenir. ”Gimana tidak banyak yang minat. Peserta Mudik Murah banyak diuntungkan. Harga 30 persen dari harga normal, kepastian tempat, terus ditambah souvenir lainnya,” kata mahasiswa angkatan 2005 ini.

Dikatakannya, BEM tidak mengambil keuntungan dari kegiatan ini. Sebisa mungkin kelebihan yang ada dikembalikan kepada peserta. "Karena ada respon positif itulah maka tahun ini acara Mudik Murah diadakan lagi,” katanya.

Dari jumlah 1.273 orang, tercatat peserta paling banyak membeli tiket jurusan Ponorogo dengan total tujuh bus. Sedangkan jumlah bus untuk tujuan Jawa Tengah masing-masing Jogjakarta sebanyak 4 bus, dan Semarang 2 bus. ”Sisanya dari 30 bus yang ada disebar ke jurusan-jurusan Blitar, Tulungagung, Ponorogo, Tuban, Bojonegoro, Jember, Lumajang, dan Banyuwangi.

Sardi, seorang pedagang jamu di kawasan Pacarkeling, mengungkapkan, dia dan keluarganya merasa terbantu dengan program Mudik Murah yang digelar ITS. Alasannya selain ia tidak perlu jauh-jauh ke terminal, ongkos yang dikenakannya juga sangat murah. ”Keluarga saya berjumlah sebelas ikut mudik semua, karena kebetulan ongkosnya murah dan tidak perlu berangkat ke terminal berdesak-desakan dengan faktor keamanan mengkhawatirkan,” kata Sardi yang akan pulang ke Semarang dan melanjutkan perjalanan lagi ke Sukohardjo.

Lain lagi Bayu Nugroho, mahasiswa semester I Jurusan Teknik Industri asal Wonosobo, meski ia tidak ikut merayakan Idul Fitri, ia tetap ingin pulang dengan fasilitas Mudik Murah BEM ITS. ”Kebetulan ayah saya muslim dan tiap Lebaran berkumpul bersama keluarga di rumah, karena itu meski saya Katholik, saya juga ikut pulang. Pulang kali ini juga akan saya gunakan untuk belajar di rumah, karena pada 30 Oktober nanti, kami masih harus mengikuti ujian tengah semester,” katanya.

Mudik kali ini juga dimanfaatkan oleh dua mahasiswa asing yang berada di ITS untuk berlibur ke Jogjakarta, mereka masing-masing Odhiambo Meshack Otedo asal Kenya yang beragama Protestan dan Natdhanai Preechapongij beragama Budha asal Thailand. Mereka memanfaatkan bus tujuan Jogjakarta untuk dapat berkumpul bersama teman-teman lainnya yang sudah berada di kota itu.

Surabaya Berubah
Sementara itu Wakil Walikota Surabaya Arief Affandi dalam sambutannya berharap kepada para peserta mudik untuk dapat menginformasikan tentang perkembangan kota Surabaya yang kini terus berbenah. ”Beri tahu keluarga dan tetangga anda kalau Surabaya terus berbenah dan siap menyambut dan menerima kedatangan orang dari luar Surabaya. Kami juga berharap mereka yang nantinya akan ke Surabaya bukan yang akan membebani kota ini, tapi sebaliknya dapat mengurangi beban kota Surabaya,” katanya.

Arief menjelaskan, Surabaya terbuka bagi siapa saja untuk datang dalam rangka mengurangi beban kota ini, karena itu arus urbanisasi ke kota ini memang tidak mungkin bisa dihambat. Tiap tahunnya ada sekitar 5-10 persen penambahan jumlah penduduk baru. ”Yang akan diperketat adalah mereka yang datang ke Surabaya hanya akan membebani kota ini, dengan pekerjaan dan keahlian yang tidak jelas. Ke depan Surabaya akan memperketat penduduk dari luar untuk mendapatkan KTP Surabaya. Kini kami sedang menyusun sistem administrasi kependudukannya terlebih dahulu,” katanya.

Rektor ITS, Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA, yang dihubungi usai acara pemberangkatan mengatakan, program tahunan yang sudah diadakan untuk ketiga kalinya ini tidak lain dalam rangka membantu mengurangi beban para mahasiswa, karyawan, dosen dan juga masyarakat sekitar untuk bersilaturahim di daerahnya masing-masing. ”Kalau melihat animo mereka yang ikut dalam acara mudik murah ini, dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Demikian juga dengan wilayah tujuan yang dilayani. Tahun depan jumlahnya akan kita tingkatkan lagi,” katanya. (humas/asa)

Berita Terkait