ITS News

Sabtu, 04 Mei 2024
03 Agustus 2006, 17:08

ITS Raih Nilai Tertinggi SPMB Kedua Nasional

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Hasil SPMB yang diraih mahasiswa baru ITS menjadi yang terbaik kedua di Indonesia. Demikian diungkapkan Rektor ITS Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA, Kamis (3/8) siang. Tentang siapa nama mahasiswa baru tersebut dan diterima pada jurusan apa, Nuh belum bisa memberikan penjelasan. “Saya hanya melihat perolehan nilai maksimal dan minimal yang diterima di perguruan tinggi peserta SPMB, jadi memang tidak mengetahui siapa peraih nilai tertingggi dan diterima di jurusan apa,” katanya.

Dikatakan Nuh, tahun ini peringkat ITS turun satu tingkat, berada di bawah Unair dengan nilai rata-rata yang diterima pada angka 704,06 dengan standar deviasi 86,48, sedang Unair di peringkat ketiga dengan nilai 706,71 dan standar deviasi 118,08. Peringkat pertama di pegang ITB (785,82) dan kedua UI (731,95). ”Meski mengalami penurunan bukan berarti input yang menjadi mahasiswa ITS tahun ini juga menurun, karena nilai rata-rata tersebut justru mengalami kenaikan dibanding tahun lalu. Kalau tahun lalu ITS berada di posisi ketiga dengan nilai rata-rata 688,90, sedang kini berada di peringkat empat tapi nilai rata-ratanya naik di angka 704,06,” katanya.

Ini artinya, kata Nuh menjelaskan, input mahasiswa yang diterima di ITS tahun ini masih lebih tinggi dibanding tahun lalu. ”Demikian dengan tingkat keketatan sebesar 11,20 persen, menunjukkan persaingan untuk memperoleh kursi di ITS masih cukup ketat. Artinya dari 100 orang pendaftar hanya diterima 11 orang,” katanya.

Ini juga bisa dilihat dari naiknya nilai terendah yang dinyatakan diterima di ITS dalam tiga tahun terakhir ini. ”Kalau pada tahun 2004 nilai terendahnya 522,70, kemudian tahun lalu naik menjadi 545,14, dan tahun ini berada di angka 547,29. Demikian dengan nilai tertinggi yang juga mengalami kenaikan dari angka 917,26 tahun 2004 lalu menjadi 920,12 pada tahun lalu dan kini berada di angka 1.059,98,” katanya.

Menurut Rektor ITS, mahasiswa baru yang masuk ke ITS kini lebih pandai dan diharapkan dapat berimbas pada proses pencapaian prestasi ketika mereka memasuki bangku kuliah.

Tapi di sisi lain, katanya menambahkan, peringkat itu merupakan tolok ukur apakah ITS ke depan mampu mengantarkan para mahasiswanya lebih berprestasi lagi atau paling tidak memiliki prestasi yang sama seperti saat mereka masuk.

“Kalau hasilnya ternyata tidak mampu atau bahkan turun, maka kita bisa menyimpulkan ada problem didalam proses belajar-mengajar di ITS. Hasil ini baru bisa diketahui paling cepat empat tahun lagi, ketika para mahasiswa yang tahun ini masuk akan diwisuda,” katanya.

Tahun ini peserta SPMB yang menentukan pilihan pertama pada ITS berjumlah 7.234 dengan total jumlah peminat sebanyak 12.727. “Yang menarik, tahun ini mereka yang memilih ITS dari regional lain mencapai 36,10 persen. Ini artinya, ITS makin diminati dan dikenal tidak hanya di Jawa Timur saja,” katanya. (Humas/rif)

Berita Terkait