Terpukau, mungkin itulah gambaran yang tepat manakala para peserta workshop Robotika PENS ITS melihat sekelompok robot anjing bertanding sepak bola. Bukan hanya itu, para peserta juga dibuat terbengong-bengong dengan dipamerkannya robot laba-laba dan gambar-gambar robot PENS ITS generasi pertama. Ya, memang itulah beberapa film untuk tontonan kecil dalam workshop Robotika kali ini.

Mengawali sesi materi tentang pengenalan robotika, Dr Ir Endra Pitowarno MEng , pakar robotika PENS yang memandu workshop ini, menjelaskan bagaimana perkembangan robot dalam beberapa dekade terakhir. Dikatakannya, sejak dikembangkan robot tangan untuk industri pada tahun 1940, para ilmuwan berusaha keras melakukan berbagai macam penelitian.

Korea misalnya, dikatakan Endra, di negara itu tengah dikembangkan robot tim sepak bola. "Diharapkan, pada tahun 2050 nanti robot sepak bola ini sudah mampu diturunkan ke lapangan untuk melawan juara piala dunia," ungkap dosen PENS ITS ini. Belum lagi project robotic Yamabiko di Jepang yang melibatkan tiga universitas terkemuka yang salah satunya adalah KN City University, tempat Endra belajar, dan juga melibatkan beberapa perusahaan besar.

Untuk diketahui, di PENS ITS sendiri, kebangkitan era robotika diawali dengan terselenggaranya KRI pertama pada tahun 1993. Namun saat itu belum ada lawan tanding yang sepadan. Sehingga acara itu cenderung menjadi ajang untuk membantu perkembangan robotika di kampus lain.

Dikatakan Endra, ada beberapa hal yang menjadikan ilmu robotika begitu rumit dan berbeda dengan ilmu lainnya. Ketika seseorang ingin membuat sebuah robot, maka ia akan dihadapkan pada dua permasalahan, yaitu, gerak robot yang bersifat bahasa sudut dan pemahaman cartesia dalam aplikasi pemogramannya. "Dan untuk memadukan dua aspek ini diperlukan suatu keahlian yang tidak main-main," tandasnya.

Tapi, menurut Endra, keistimewaan robotika untuk dipadu dengan ilmu yang lain tampaknya menjadi daya tarik tersendiri bagi ilmu ini. Tak puas dengan mobile robot hasil perkawinan antara robotika dan mekatronika, para ilmuwan membuat terobosan baru untuk memadu robotika dan bio-science yang mengarah pada penciptaan Cyborg atau manusia setengah robot.

Workshop Robotika yang digelar bersamaan workshop Data Mining ini akan berlangsung hingga kamis (20/7) dan diikuti oleh tiga puluh orang akademisi dari berbagai perguruan tinggi. Di antaranya adalah Politeknik Negeri Jember, TI Universitas Pancasila, STMIK AKAKOM Jogja, UIN SUSKA Riau, Poltek Banjarmasin, STT Telkom, dan Universitas Gunadarma Jakarta. Juga ada beberapa dari PENS ITS sendiri dan Teknik Informatika ITS.(m1/asa)