ITS News

Jumat, 26 April 2024
07 Januari 2006, 08:01

ITS Buat Brosur Deteksi Longsor

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Jumat (6/12) siang sekembalinya dari Jember, Ir Amien Widodo MS, Ketua Pusat Studi Bencana (PSB) ITS, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap rendahnya pengetahuan masyarakat akan gejala-gejala longsor. Inilah, menurut Amin, yang menjadi salah satu penyebab banyaknya jumlah korban. “Kami meminta masyarakat waspada terhadap gejala-gejala longsor. Ini bukan saja berlaku bagi masyarakat yang di daerahnya kini telah terjadi longsor, tapi juga kawasan lain yang rawan longsor,” tandasnya.

Dengan melihat kenyataan di lapangan seperti itu, Amin melalui tim PSB akan menyiapkan sebuah brosur. Brosur ini berisi tentang cara mendeteksi awal akan terjadinya longsor, cara-cara penyelamatan dan beberapa panduan lain. Lembaran ini dikemas dalam satu judul “Bersahabat dengan Longsor”. “Ini kami buat agar masyarakat paham dan selalu waspada, sehingga jika ada longsor tidak akan banyak memakan korban jiwa,” ungkap pria bekumis ini.

Selain faktor alam sebagai penyebab utama, lanjut Amien, faktor manusia juga dapat mempercepat terjadinya longsor. Seperti adanya penebangan dan pembakaran hutan secara liar, penambahan beban pada lereng dengan pengurukan untuk perataan perumahan, serta penumpukan sampah. Juga pemotongan lereng di bagian bawah seperti adanya penambangan, pelebaran jalan, pelebaran rumah dan lain-lain. ”Dalam kasus di Jember, secara pasti saya belum dapat menentukan apa penyebabnya. Tapi secara geologis itu terjadi karena tanah hasil pelapukan memang usianya sudah jutaan tahun, sehingga tidak lagi mampu bertahan, dan itu sesungguhnya terjadi secara alamiah,” komentarnya.

Amien sendiri tidak sependapat jika musibah yang terjadi di Jember itu semata-mata karena akibat penggundulan hutan. Sebab secara teoritis, ketika pohon ditebang dan masih meninggalkan akar, tidak serta merta akarnya akan mati dan terjadi pelapukan, masih dibutuhkan waktu sekitar 10-15 tahun lagi menjadi busuk. ”Atas dasar itu saya belum dapat memastikan penyebab pasti musibah yang terjadi di Jember itu. Konsentrasi saya sebagai Kepala Pusat Studi Bencana saat ini adalah bagimana masyarakat sadar akan segala kemungkinan terjadinya longsor di sekitar mereka. Karena itulah saya akan memperbanyak poster atau selebaran ini agar bisa dipahami oleh masyarakat. Silahkan mereka yang menginginkan akan kami beri,” paparnya. (th@/ftr)

Berita Terkait