ITS News

Jumat, 26 April 2024
08 Desember 2005, 17:12

Galang Solidaritas Lewat Tayangan Perjuangan Warga Palestina

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

ITS juga peduli dengan keadaan di Palestina. Buktinya, Rabu lalu (7/12), Puskomda JMMI ITS menggelar rangkaian aksi terkait hal itu. Aksi mahasiswa ITS ini diawali dengan pengumpulan seribu tanda tangan bukti dukungan pembebasan Palestina. Kemudian berlanjut dengan Kajian Rabu Sore Manarul (KRSM) yang diadakan Kamis (8/12) di Masjid Manarul Ilmi ITS. Kali ini kajian itu mengambil tema, Solidaritas Muslim untuk Palestina. Puluhan mahasiswa ITS larut dalam acara rutin yang digagas JMMI ini.

Setelah kajian yang dibawakan oleh Arif Fahrudin, acara dilanjutkan dengan pemutaran video rekaman tentang penderitaan rakyat Palestina dalam mempertahankan hak-hak hidup mereka. Di sana digambarkan banyak anak kecil yang berjuang tanpa senjata melempari tentara dan tank-tank Israel dengan batu-batu kecil. "Mereka yang berjuang dengan batu-batuan ini apakah pantas disebut teroris, mereka sama dengan arek-arek Suroboyo, sama dengan Bung Tomo yang mempertahankan kemerdekaan Negara kita, lalu siapa yang sebenarnya teroris!”, teriak Arif lantang penuh semangat kepada penonton.

Tayangan situasi perjuangan di Palestina ini berhasil menggugah penonton yang hadir di masjid. Tak pelak, rasa haru pun bertambah ketika salah satu dari berpuluhribu pejuang Palestina, Dr ArRantisi meninggal dunia. "Kami menantikan datangnya kematian, kami tidak takut, saya lebih memilih mati melalui Apatchi!,” dengan sangat berani ArRantisi mengatakan ini kepada wartawan dalam rekaman wawancara sebelum ajal menjemput. "Allah mengabulkan doanya, tiga puluh hari kemudian dia meninggal karena di bom pesawat Apatchi Israel,” komentar Arif menceritakan kesyahidan ArRantisi, salah satu pejuang yang melawan penjajahan dan penindasan atas Palestina.

Di tayangan itu juga diperlihatkan para warga Palestina yang terusir secara bertahap dari negerinya sendiri. Dikatakan Arif, awalnya warga Palestina terpusat di jalur gaza dan tepi barat. Tapi akhirnya mereka juga terusir dari sana. Namun, ditambahkan mahasiswa jurusan Teknik mesin angkatan 2000 ini, ada salah satu dari beberapa keajaiban yang terjadi atas Palestina. "Subhanallah, walaupun mereka terus membunuh, tapi angka kelahiran warga Palestina tiga ratus kali lebih cepat daripada angka kematian. Keajaiban ini membuat orang Israel itu terheran-heran mengapa jumlah mereka selalu bertambah,” jelasnya panjang lebar.

Setelah diputarkan video Palestina, penonton pun disuguhi rekaman tayangan khusus oleh Metro TV. Ternyata, pada Ramadhan tahun ini JMMI menjadi liputan khusus Metro Campus. Saat itu tim Metro Campus menayangkan beberapa kegiatan di Masjid Manarul Ilmi, antara lain, acara kajian JMMI saat Ramadhan, situasi buka puasa di Masjid Manarul, dan beberapa kegiatan JMMI lainnya. "Tayangan ini sebagai kenangan kecil kegiatan RDK kemarin,” tandas Arif sembari menutup KRSM. (th@/asa)

Berita Terkait