Sebelumnya kedua wakil ITS ini berhasil menjadi jawara di final tingkat regional Jawa Timur & Kalimantan pada 17 Nopember lalu, dan berhak melaju ke Jakarta. Dalam final tingkat nasional ini, software Mobile Road Guide karya Faisal Johan dan M-Dictiogame karya Aris Kumara berhasil menang dalam kategori Software.

Dalam final di kantor pusat Indosat ini, sepuluh peserta dari seluruh Indonesia mempresentasikan karya software untuk handphone mereka di hadapan para dewan juri yang salah satunya adalah pakar teknologi informasi, Onno W Purbo. Hal utama yang menjadi parameter penilaian dalam lomba ini adalah kreativitas dan orisinalitas, dapat diaplikasikan dan bermanfaat.

Dengan menjadi juara II di kategori Software ini, Faisal Johan berhak mendapat hadiah uang tunai enam juta rupiah, medali Perak dan handphone Nokia. Sementara Aris Kumara yang mendapat juara III meraih hadiah lima juta rupiah, medali Perunggu, dan juga handphone Nokia. Sementara itu pemenang I yang berasal dari Institut Teknologi Bandung mendapat hadiah uang tunai tujuh juta rupiah, medali Emas dan handphone Nokia.

Fasial Johan mengembangkan aplikasi Mobile Road Guide untuk handphone. Aplikasi yang dikembangkan dosen muda ini cukup tangguh. Dengan memasukkan nama jalan atau lokasi awal dan tujuan, kita bisa mendapatkan jalur yang dilalui beserta petanya. Sebagian besar proses dalam aplikasi ini dijalankan di server, sehingga program di client handphone sangat sedikit. "Program ini juga cukup kecil, hanya berukuran 7 kilobyte. Dengan demikian aplikasi ini bisa dijalankan di berbagai jenis handphone termasuk yang lama," terang Faisal Johan.

Lain lagi dengan aplikasi M-Dictiogame yang dibuat Aris Kumara. Selain penterjemah kata bahasa Inggris dan Indonesia, aplikasi ini juga dilengkapi dengan permainan tebak kata dan grammar. "Saya tambahkan game tebak kata ini supaya dalam aplikasi ini ada unsur fun-nya," ungkap mahasiswa angkatan 2002.

Di final presentasi dilakukan dengan video tentang software para peserta. Sebelum mempresentasikan programnya, Aris merasa agak gugup. "Namun ketika saatnya maju sudah tidak gugup lagi," ceritanya.

Setelah presentasi program di tingkat regional, Aris Kumara masih melakukan berbagai penyempurnaan untuk softwarenya. "Salah satunya feature high score dalam game ini," jelasnya. Usaha kerasnya tidak sia-sia, dan kedua wakil ITS ini berhasil meraih gelar juara di Indosat Telco Project Competition 2005 ini.(rif/rin)