ITS News

Jumat, 26 April 2024
09 Oktober 2005, 23:10

DPRD Kepri Minta Diundang Lustrum

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sabtu (8/9) kemarin, FTK ITS menyambut rombongan anggota DPRD Kepri. Bertempat di ruang sidang rektorat lt.2, rombongan disambut langsung oleh Pembantu Rektor III, Dr Ir Achmad Jazidie MEng dan Dekan FTK, Ir Asjhar Imron MSc MSE PED.

Selain dekan, hadir juga beberapa dosen dari tiap jurusan di FTK serta Kadiknas Jatim, Drs Rasiyo Msi.Sedangkan rombongan DPRD sendiri beranggotakan Wakil Ketua II Ir H M Nabil, Wakil Ketua Komisi E John Richard Tulenan, sekretaris dan beberapa anggota. Dalam pemaparan awal, Asjhar menjelaskan beberapa poin penting yang ada di FTK ITS. Mulai dari fasilitas hingga proyek yang sedang dikerjakan. Salah satunya proyek puskesmas dan perpustakaan terapung. ”Proyek ini sekarang masih dalam tahap survey di daerah Maluku Utara,” papar Asjhar.

Usai menjelaskan sedikit tentang FTK, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Diawali oleh salah satu anggota DPRD, Fahmi Fikri Sag, yang menjelaskan fenomena yang ada di daerah Kepulauan Natuna. Dia menceritakan bahwa ketika musim ikan, disana selalu datang kapal-kapal ikan dari Thailand yang jumlahnya mencapai 2000 kapal. ”Adakah di ITS program tentang eksplorasi ikan laut,” tanya Fahmi pada akhir ceritanya.

Pertanyaan itu langsung mendapat jawaban dari Asjhar. ”Terus terang, di FTK ITS tidak ada pembelajaran tentang eksplorasai ikan laut,” jawab Asjhar. Dia menambahkan, mungkin ITS bisa mambantu membuat satu kajian tentang sistem pengamanan dan armada kapal ikan masyarakat.

Setelah beberapa pertanyaan, mereka masuk ke tujuan utama datang ke ITS, yaitu mencari informasi dan masukan tentang pendidikan yang berwawasan kelautan. Mengenai hal itu, beberapa pertanyaan yang dilontarkan seputar biaya yang dibutuhkan untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi. ”Kira-kira berapa kebutuhannya untuk perguruan tinggi yang memiliki fakultas kelautan seperti ITS ini,” tanya sekretaris DPRD Riau, Hj Sumarni Aziz pada Ajshar.

Kali ini, Prof Soegiono memberi gambaran tentang tahap pembangunan ITS. Diterangkan olehnya, biaya pembangunan tahap satu pada 1975-1983 sekitar US$ 25 Juta, dan tahap selanjutnya sekitar US$ 37 Juta. ”Jadi untuk biaya sekarang mungkin ada sedikit perbedaan kalkulasi kurs,” imbuhnya yang disambut geger tawa rombongan.

Ditambahkan oleh PR III, untuk masa awal sebaiknya tidak berharap langsung bisa bagus atau bonafit. ”Pasti ada proses, jenjang perjalanan dan perkembangan awal,” tutur Jazidie menambahkan. Karena misi utamanya pendidikan, para tamu tertarik dengan proyek perpustakaan terapung dan PMDK Kemitraan yang sempat disinggung. Menurut anggota DPRD Drs Djihar Pasaribu MPd hal itu sangat cocok diterapkan di Kepri.Selain itu, Djihar menanyakan, selain perpustakaan terapung, apakah bisa diterapkan juga sebuah institusi pendidikan. ”Dengan yakin saya menjawab bisa,” kata Asjhar.

Selain itu, mereka menanyakan kesediaan FTK ITS mengirim tenaga ahli untuk membantu. ”Disana ada SMK Kelautan, tapi kurang berkembang karena tidak ada tenaga ahli,” terang Fahmi Fikri. Ditambahkan olehnya, di sekolah itu ada sebuah mesin yang belum pernah dibuka dari kotaknya untuk dijalankan, karena alasan tidak ada ahlinya.

Terakhir, salah satu anggota DPRD, Yulius Baka ST, menanyakan apakah bisa mereka semua diundang pada acara Lustrum ke-9 ITS, 10 Nopember nanti. ”Terus terang saya semakin tertarik dengan FTK ITS,” ujarnya, yang langsung diiyakan oleh PR III.

Ditemui di tempat terpisah, salah satu rombongan, Prijanto Ar-Rabbani, menjelaskan, seluruh hasil kunjungan ini terutama prakiraan biaya akan dimasukkan dalam RAPBD Kepri. ”Biaya itu akan dimasukkan anggaran APBD yang sebentar lagi akan disusun,” jelasnya. (ech/sep)

Berita Terkait