MoU tersebut ditandatangani langsung oleh Prof Dr Ir Muhammad Nuh DEA selaku pihak ITS dan Lazuardi Idris dari Asuransi Bumi Putra 1912, di ruang sidang rektorat lantai tiga. Seremonial terjalinnya kerjasama oleh kedua belah pihak itu disaksikan ratusan karyawan honorer ITS.
Kerjasama dengan ITS, dikatakan Lazuardi Idris dalam sambutannya setelah menandatangani dokumen MoU, ada empat poin. Pertama, kerjasama dalam penelitian dan pengembangan Informasi dan Teknologi (IT) Asurance Management. Kedua, terkait dengan pengembangan studi lanjut (S2) di bidang IT Asurance Management. Kemudian kerjasama kemudahan bagi mahasiswa yang akan melaksanakan kerja praktek di bidang itu. Dan terakhir, kerjasama Asuransi Idaman dan Kecelakaan Diri bagi karyawan ITS.
Terjalinnya kerjasama dengan jangka waktu lima tahun dan dapat diperpanjang ini, dikatakan Idris, menunjukkan hubungan emosional kedua belah pihak. ”Perusahaan kami berdiri tahun 1912 oleh tiga orang guru. Dan, jika akhirnya kita bekerjasama dengan ITS, itu sudah seharusnya,” ujar pria berkacamata yang memakai jas warna hitam ini. Ditambahkan Idris, perusahaannya pada dasarnya adalah milik publik, yakni pemegang polis. Maka pihaknya juga akan selalu berusaha menepati janji-janji yang dijalin dengan ITS. "Kerjasama ini juga dimaksudkan untuk mempercepat pembangunan nasional dan kemajuan kedua belah pihak," kata Idris.
Sementara itu dalam sambutannya, rektor ITS mengetengahkan tentang pentingnya keberadaan asuransi. Dikatakan Nuh, asuransi sangat berperan menciptakan ketenangan seseorang dalam melakukan pekerjaan. ”Asuransi itu kan pada dasarnya kita menjadi yakin jika kita tertimpa kesusahan akan ada pihak yang memback-up sebagian. Lalu jadilah rasa tenang dalam diri,” papar Nuh.
Dilanjutkan Guru Besar bidang Biomedika ini, ketenangan yang tercipta itu nantinya berdampak pada meningkatnya produktivitas kerja. Dan ujung-ujungnya adalah kemajuan suatu perusahaan atau institusi. ”Coba kalau kita gelisah terus. Mau berbuat apa saja khawatir akan celaka dan tidak bias membiayai. Akhirnya kita tidak jadi kerja,” ujar Nuh disambut tawa hadirin.
Dalam kesempatannya, Nuh juga menyelipkan guyonan yang membesarkan hati karyawan Honorer ITS. Dikatakan lulusan Perancis ini, kata honorer itu sebenarnya bermakna mulia. Namun kenyataannya, yang mereka dapat belum seperti yang diharapkan. ”Bahkan seringkali merasakan rasa sakit berganda jika tertimpa musibah. Satu rasa sakit badan yang tak bisa dielakkan. Kedua rasa sakit karena tidak bisa membayar biaya. Dan ketiga rasa sakit setelah melihat keluarga sedih tidak bisa membayar,” kata Nuh kembali disambut senyum ratusan karyawan honorer ITS yang hadir.
Untuk itu, Nuh menghimbau kepada pihak kedua dalam kerjasama, Asuransi Bumi Putra 1912, agar bisa memberi pelayanan yang lebih kepada karyawan honorer ITS. ”Kalau servis sesuai janji itu kan biasa. Tapi kalau melayani lebih dari standart itu lebih mulia lagi,” kata Nuh. Ditambahkan Nuh, pada hakikatnya, karyawan baik itu honorer, tetap, atau yang tidak bersinggungan langsung dengan kegiatan belajar mengajar di ITS merupakan bagian penting dalam proses pendidikan. ”Jadi janganlah beri pelayanan dibawah standar,” pesan Nuh disimak pihak kedua.(asa/rin)
Kampus ITS, Opini – Tantangan dalam proses pengembangan suatu gagasan baru tidak berhenti sesaat setelah karya itu lahir. Adanya
Kampus ITS, ITS News – Guna melakukan digitalisasi dan perbaikan dalam penanganan medis di Indonesia, tim mahasiswa dari Institut Teknologi
Kampus ITS, ITS News —Menghabiskan waktu selama lima tahun sebagai Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) benar-benar memberikan kenangan
Kampus ITS, ITS News – Mengukuhkan tekad di bidang keilmiahan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil menempati posisi terbanyak kedua perguruan