ITS News

Jumat, 26 April 2024
29 September 2005, 12:09

Insinyur Pun Butuh Sertifikasi Profesional

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Lokakarya sertifikasi insinyur profesional digelar oleh Persatuan Insinyur Indonesia (PII) cabang Surabaya, Rabu (28/9) kemarin di Ruang Seminar Teknik lingkungan ITS. Ternyata, profesi insinyur pun perlu untuk disertifikasikan. Ibaratnya seperti seorang pengendara sepeda motor yang membutuhkan surat formal tertulis yang berupa SIM sebagai tanda kemampuannya dalam meyetir motor. Seminar ini dihadiri 39 peserta dari lulusan studi S1 yang sebagian besar berasal dari berbagai perusahaan di jawa Timur.

Ketua panitia, Soni Fahruri ST, mengatakan lokakarya ini bertujuan membantu pengisian aplikasi profesional kepada para insinyur untuk diajukan ke tingkat nasional. Syarat umumnya adalah sarjana teknik yang telah berpengalaman tiga tahun di bidangnya. Mereka akan mengajukan gelar insinyur profesional nasional. “Di seminar ini kami mengundang tim khusus penilai dari Jakarta untuk melatih mereka mengisi form penilaian,” kata mahasiswa program studi Teknologi Kelautan Pascasarjana ITS ini.

Seminar sertifikasi ini, lanjut Soni, baru pertama kali diadakan di Surabaya. “Rencananya sertifikasi yang terintegral secara nasional diujikan tiap dua tahun, tapi jika peminatnya banyak tidak menutup kemungkinan akan digelar dua kali dalam setahun,” katanya. Selain itu, kegiatan ini dimaksudkan sebagai upaya merekrut insinyur di Indonesia untuk lebih mendapatkan proses pengakuan.

Dalam sertifikasi insinyur ada tiga tingkatan atau jenjang yaitu insinyur profesional pratama (IPP), insinyur professional madya (IPM) serta insinyur professional Utama (IPU). Masing-masing akan mempunyai masa waktu berlaku hingga lima tahun. Namun, tambah Soni, seorang insinyur bisa langsung meraih tingkatan IPM atau IPU, tergantung dari penilaiannya. Bisa saja orang yang sudah lama berpengalaman dibidangnya, menorehkan banyak prestasi dan kemajuan, dapat segera menduduki jenjang IPM atau IPU tanpa harus melewati IPP. “Untuk IPU merupakan pengakuan internasional,” imbuhnya.

“Kegiatan sepert ini bisa menjadi pioneer untuk melakukan kegiatan lanjutan, sehingga nantinya akah banyak muncul insinyur yang tersertifikasi,” harap mahasiswa S2 ITS ini. (th@/tov)

Berita Terkait