ITS News

Jumat, 26 April 2024
28 Agustus 2005, 18:08

Diluncurkan, Kapal Tradisional Madura untuk Tim MC ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Seremonial peluncuran kapal layar berdimensi panjang 8,2 meter lebar 2 meter dan tinggi 1 meter ini dipimpin oleh PD III Fakultas Teknologi Kelautan (FTK), Ir Eko Budi Djatmiko MSc PhD mewakili Rektor ITS. Eko didampingi Brian McClellan, warga AS yang ditugaskan oleh penyandang dana untuk mengawasi pembuatan kapal itu, serta disaksikan pembimbing kegiatan MC, Ir Ketut Pria Utama MSc PhD dan tim MC ITS.

Kapal berbahan dasar kayu jati Madura ini, dikatakan Ir Eko Budi Djatmiko MSc PhD, dibuat atas usul dari Lance Lee, salah satu pendiri Atlantic Challenge Foundation yang membawahi kegiatan-kegiatan Atlantic Challenge. Untuk mewujudkan usulnya, Lee langsung mengucurkan dana pengerjaan kapal sebesar USD 2000. ”Dan, syukurlah kapal telah siap setelah memakan waktu pengerjaan sekitar satu bulan,” katanya.

Rencananya, ungkap Budi, nantinya kapal ini beserta kapal Merdeka (kapal yang menghantar ITS juara tahun lalu) dibawa tim MC ITS ke ajang IMC 2006 di Genoa-Italia. Di sana, kapal pencari ikan khas nelayan Madura ini akan diperkenalkan dihadapan khalayak maritim internasional. ”Selain memperkenalkan kekayaan karya tradisional bangsa kita, nantinya komite Atlantic Challenge juga menilai apakah desain kapal ini cocok untuk IMC yang akan datang,” ujar pria berkacamata ini.

Pembuatan kapal ini sendiri mulai dibangun di Klampis Barat, Kampung Karang Anyar, Kabupaten Bangkalan, sejak tanggal 15 Juli 2005. Pembuatannya langsung diserahkan kepada galangan kapal kecil tradisional yang terbaik di Madura di bawah pimpinan Haji Solichin. Selain empat pengrajin lokal, mahasiswa pun turut serta dalam pengerjaannya dan diawasi oleh Brian McClellan.

Brian McClellan yang juga pembuat kapal kayu di negara asalnya menemukan banyak hal menarik selama pembuatan kapal ini. Di samping cara pengerjaan yang lain, yaitu membuat kulit luar dahulu baru gading (rusuk kapal), pria 30 tahun ini menemukan perbedaan arti kapal kayu di Indonesia dengan negara asalnya. ”Di Amerika membuat kapal kayu hanya untuk kesenangan saja, tapi di Madura tidak. Membuat kapal kayu sebagai tradisi dan pekerjaan,” katanya.

Hal yang menarik lainnya kata Brian, bagian kapal yang diberi ukiran dengan proses tradisional dan merupakan daya tarik sendiri bagi orang Eropa sebagai salah satu ciri khas kapal dari Madura yang akan diberi nama Lanceng Madureh (Perjaka Madura) ini . ”Selain modelnya khas, kapal ini punya ketahanan dan kekuatan yang luar biasa,” pujinya.

Memang dalam masyarakat Madura dikenal ada dua jenis kapal, jenis laki-laki yang dinamakan Gole’an dan jenis perempuan dinamakan Alis-alis. Keduanya berbeda pada bentuk dan motif dari cat yang digunakan. Kedua kapal ini biasa digunakan nelayan Madura mencari ikan.

Usai melakukan peluncuran, kapal Gole’an langsung di jajal tim MC ITS dengan menempuh rute ekspedisi jalur laut menuju Pantai Kenjeran Surabaya.(asa/sep)

Berita Terkait