ITS News

Jumat, 26 April 2024
05 Agustus 2005, 13:08

CDI STANLY Siap Saingi Produk Luar Negeri

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pada acara seminar Pengenalan Teknologi ‘STANLY’: Teknologi Terbaru CDI di LPPM ITS, produk CDI (Condenser Discharged Ignition) karya Ir I Nyoman Sutantra MSc PhD dan Ir Harley MT, yang beberapa waktu lalu telah dipatenkan diperkenalkan kepada publik. Di seminar ini, kedua dosen ITS sekaligus peneliti ini mengungkapkan keyakinannya akan kemampuan produknya, baik untuk meninggikan kemampuan mesin maupun mengurangi polusi. Mereka juga yakin produk ini akan disambut dengan baik di pasar dan bersaing dengan produk sejenis, termasuk yang berasal dari luar negeri.

Salah satu keunggulan CDI ini, ungkap Harly, ada pada layanan purna jualnya. “Pada produk luar negeri, bila kita membeli maka kita hanya mendapat barangnya. Namun bila kita kita membeli CDI STANLY ini maka akan sekaligus dipasangkan,” jelasnya. Selain itu harga CDI ini lebih bersaing daripada harga produk-produk sejenis buatan luar negeri. “Produk CDI buatan Kanada misalnya berharga sekitar 1,5 juta sedangkan CDI kita ini seharga 350 ribu saja,” terang Harly.

Kelebihan lainnya, CDI ini sangat mudah dipasang. “Malah ada seorang costumer dari Cepu yang heran karena kalau CDI ini menggunakan teknologi canggih karena sangat mudahnya dipasang. Padahal teknologi canggih tidak selalu identik dengan hal yang sulit,” terang Harly.

Ketahanan CDI ini menurut pembuatnya juga cukup bagus. “CDI ini tahan meski terkena cipratan air. Asalkan tidak direndam air telalu lama saja” jelas Harly. Lebih lanjut dosen Teknik Mesin ini menyarankan untuk kondisi Surabaya yang sering banjir, CDI ini dipasang setinggi mungkin. “Bisa ditempatkan di bodi mobil dalam ruang mesin. Namun meski begitu tidak perlu dibasang di atap mobil,” jelasnya sambil tertawa.

Dengan keunggulan teknologi dan layanan purna jual yang bagus, para pembuat CDI berharap bisa mendapat sambutan yang bagus dari pasar. Bahkan saat ini, CDI STANLY sudah mendapat agen yang bersedia memasarkan keseluruh Jawa Timur dan melantik teknisi untuk pemasangan CDI ini.

Meski optimis dalam penjualan produk ini, kedua pembuat CDI ini mengakui masih banyak kendala yang dihadapi. “Produk kami ini dibuat dengan industri kecil, sehingga masih menghadapi kendala seperti kurangnya quality control dan kapasistas produksi yang kecil,” jelas Sutantra.

Sutantra sendiri menjelaskan, pihaknya memang sengaja memilih industri kecil untuk proses pembuatan CDI ini. “Kami ingin ikut mengembangkan industri kecil ini,” jelas Sutantra. Quality control memang hal yang sangat sulit dalam industri elekltronika seperti CDI ini. “Setidaknya sepuluh dari seratus produk elektronika yang dibuat rusak” jelas Sutantra.

Dalam seminar ini, sempat salah seorang pemakai CDI bernama Ahmad Reza memberikan kesaksiannya atas hasil CDI ini. “Bila sebelum memakai CDI ini, mobil saya pada gigi 1 hanya bisa sampai 20 km per jam, namun dengan CDI ini pada gigi 1 bisa samapai 40 km per jam dan pada gigi 2 sampai 70 km per jam. Tarikannya juga lebih teras,” jelas pengguna Suzuki Tossa ini.

Seusai seminar, dilakukan uji emisi pada beberapa mobil sebelum dan sesudah dipasangi CDI. Dari uji yang dilakukan didepan Rektorat ini, tebukti CDI Stanly bisa menurunkan kadar CO (Carbon Monoksida), salah satu gas beracun yang dihasilkan kendaraan bermotor. (rif/rin)

Berita Terkait