ITS News

Jumat, 26 April 2024
21 April 2005, 17:04

Kreatif, Adakan TOEFL Exercise untuk Matematika

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Mulai tahun ini ITS memang menerapkan nilai standart minimal TOEFL sebagai prasyarat kelulusan. Akibatnya, calon alumni banyak yang tersendat lulus karena nilai TOEFL-nya kurang dari standart. Karena itu, mahasiswa ITS perlu diberikan latihan TOEFL secara konsisten dan berkala.

Mulia dengan inovasinya, itulah yang tergambar dari kecemerlangan ide seorang mahasiswa Matematika ITS, Destina Wahyu. Dia mampu menangkap problem yang dihadapi teman dan adik-adik jurusannya nanti dalam menyongsong kelulusan. Ide yang bermula dari harapan dosennya ini, Dr Erna Apriliani Msi, dikembangkan dan dilaksanakan oleh Destina mulai dari publikasi, pembuatan soal dan penilaian. “Beliau bilang teman-teman agar dibantu latihan TOEFL, maka saya pun kepikiran membuat program ini,” ujar Destina.

Walaupun TOEFL Exercise ini bukan merupakan program jurusan ataupun Himpunan Matematika dan masih belum ada dana yang menyokongnya,tidak menyurutkan semangat Destina untuk segera melaksanakan program ini. “Saya memikirkan model yang tepat untuk ini,” katanya. Menurutnya, jika TOEFL diberikan terus menerus mahasiswa akan bosan. Karena itu, perlu dipilih bentuk latihan yang menarik.

Akhirnya mahasiswa angkatan 2000 ini, memprogram kegiatan ini diadakan sebulan dua kali. Sekali tes TOEFL dan sisanya diskusi membahas soal bersama. Bentuk tes TOEFL-nya dimodifikasi dua jenis. Misalnya, bulan ini structure dan writing, sebulan berikutnya listening serta structure. Kedua model ini telah dilakukan bulan Maret dan April tahun ini.

Hebatnya, program TOEFL ini tidak menjalin kerjasama dengan pihak manapun. Destina yang pernah menjadi juri dalam event Indonesia Varsities English Debate (IVED) 2005 di Jakarta kemarin menjelaskan, dirinya memang kesulitan dalam mendapatkan fasilitas untuk melaksanakannya. Artinya, semua hal yang jadi penunjang program ini masih berupa pinjaman. “Kaset dari dosen dan tape dari teman,” katanya. Sebelumnya, ia merasa kesulitan kalau harus meminjam dari ruang baca dan UPT karena memang tidak boleh dibawa pulang.

Mengenai soal, Destina mengambilnya dari buku karangan Baron. Penilaian juga dari buku itu. Sementara ini, ia yang memilah soal dan temannya membantu mengedit. Walhasil, kegiatan pertama yang diadakan Maret kemarin hanya memuat 55 soal berupa structure dan reading. Baru April ini berkembang menjadi seratus soal structure dan listening. “Bulan April ini nilai TOEFL maksimumnya 648,” katanya. Terakhir, ia berharap agar program ini bisa menjadi inspirasi teman-teman di jurusan lain untuk melakukan hal yang sama demi mengembangkan bahasa English dan mempermudah lulus TOEFL.(th@/rin)

Berita Terkait