ITS News

Jumat, 26 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

Warga Surabaya Perlu Stimulasi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Hawa dingin yang menyelimuti heningnya pagi hari (21/09) tak membuat niat ribuan orang tertunda untuk mengikuti bersih-bersih kenjeran. Sekitar 7.500 orang dari berbagai kalangan berbondong-bondong datang ke Pantai Kenjeran dengan berbekal peralatan kerja bakti sendiri.

Kegiatan ini mengambil lokasi di sepanjang Pantai Ria Kenjeran, Pantai Lama THP Kenjeran dan Perkampungan Nelayan di Nambangan. Pesertanya terdiri dari kelompok pelajar dan mahasiswa, warga masyarakat, pers serta muspida kota Surabaya yang totalnya mencapai 7.500 orang. Semula target dari panitia hanya tiga ribu peserta. Tapi, melihat animo dari masyarakat begitu besar kemudian dinaikkan menjadi enam ribu peserta. Ternyata di luar dugaan, peserta yang mendaftar terus bertambah melebihi target.

Untuk memperlancar jalannya kegiatan, didirikan 15 posko kerja bakti yang tersebar mulai dari Pantai Ria Kenjeran sampai Pantai Nambangan dengan 1 posko informasi yang letaknya di pintu masuk Kenjeran Baru. Tujuannya membantu peserta yang kesulitan menemukan pos tempat mereka bekerja." Untuk peserta perorangan dan perkelompok di bawah 20 orang bisa bebas memilih pos tempat kerja baktinya," jelas Murtadji, koordinator panitia dari Pemkot Surabaya.

Acara yang terjadwal mulai pukul 06.00 ini diawali dengan upacara pembukaan oleh Walikota dilanjutkan pembacaan laporan Ketua Panitia. Setelah itu acara intipun dimulai yaitu kerja bakti pembersihan sampah sekaligus penanaman mangrove di lahan sekitar. Kegiatan ini terlaksana berkat kerjasama Pemkot, Jawa Pos dan Konsorsium Kemitraan Bahari Jawa Timur

Tepat pukul 08.00 rombongan Menteri Kelautan dan Perikanan tiba di lokasi. Prof Dr Rokhmin Dahuri didampingi tiga dirjennya memberikan sambutan di depan para peserta. Beliau menjelaskan sebenarnya Indonesia mempunyai potensi yang begitu besar terutama bidang bahari tetapi karena utang negara menumpuk yang menyebabkan kurang kepedulian terhadap potensi bangsa. Bukannya tidak peduli sama sekali, buktinya Pemerintah punya empat sekolah bidang kelautan dan budidaya perikanan, dua diantaranya berada di Sidoarjo dan Soroako.

Tak ketinggalan, hadir pula rombongan sukarelawan LSM dari Bali. Gerakan Bersih Pantai dan Laut ini ternyata mengambil contoh dari ‘Clean Up’ nya Bali,kegiatan serupa yang diadakan sebulan sekali di Bali. "Kami datang secara sukarela untuk membantu kegiatan ini. Karena ini yang pertama kalinya maka mereka (warga Surabaya,red) perlu distimulasi peduli pada potensi daerahnya sendiri," terang Ni Made Widiasari, organizer Clean Up Bali.

Sementara itu, suksesnya Beach Clean Up ini juga didukung pihak sponsor. Yaitu, Pantai Mentari menyumbang 200 topi, IM3 memberi 100 kaus, PT Suparma dan PT Bogasari masing-masing memberi uang tunai Rp 1 juta dan Rp 2 juta. Ditambah PT Bintang Era Sinartama menyumbang Rp 500 ribu.

Akhirnya, kerja bakti yang sudah terjadwal sedemikian rupa tidak berjalan sesuai rencana. Acara selesai pukul 10.30 ditandai dengan hiburan orkes dangdut, padahal di jadwal seharusnya pukul 13.30. Ada beberapa acara terpaksa dibatalkan karena para peserta langsung pulang usai istirahat. Ada pula dikarenakan beberapa menteri yang berencana hadir,ternyata berhalangan.(d1ti/bch)

Berita Terkait