ITS News

Jumat, 26 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

Tetap Jalan Meski Konsep Berubah

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Acara yang berlangsung di depan UPT Bahasa ITS ini berlangsung Jumat (31/12) mulai pukul 4 sore, diawali renungan untuk mengenang korban tsunami di Aceh. Meskipun meriah, susana acara ini memang tak bisa "lepas" sepenuhnya. Acara yang berlangsung hingga larut malam ini menampilkan berbagai atraksi kebudayaan seperti pembacaan puisi dan tarian tradisional negara lain.

Acara ini sendiri memang hampir dibatalkan karena susana berkabung pasca musibah di Aceh. Namun, setelah berbagai pertimbangan akhirnya tetap dilanjutkan. "Acara tetap dilangsungkan dengan konsep acara yang diubah," jelas Ibu Imas, ketua penyelenggara acara ini. "Apalagi daripada hanya menonton kejadian itu lewat televisi lebih baik kita melakukan sesuatu, misalnya mengumpulkan dana," tambahnya kemudian. Awalnya acara ini memang ditujukan sebagai sarana promosi UPT Bahasa. "Selama ini kami kurang dikenal bahkan oleh mahasiswa ITS sendiri, bahkan setelah adanya kewajiban tes TOEFL bagi mahasiswa baru."

Sedianya pihak panitia juga akan memasang hiasan terompet, yang merupakan tradisi di malam tahun baru. "Namun kami batalkan karena tidak sesuai dengan suasana sekarang ini, padahal kami sudah membeli banyak sekali terompet," lanjut Imas. Selain itu band yang mengisi acara ini pun berinisiatif untuk membawakan beberapa lagu yang melankolis .

Di UPT sendiri disediakan kotak amal bagi mereka yang ingin menyumbang bagi para korban di Aceh. Sebagian hasil acara pun ini kemudian akan disumbangkan untuk membantu korban musibah di Aceh. "Ini juga masih ditambah dengan dana Rp 500.000 dari kas UPT bahasa sendiri," kata Imas. Masih menurutnya hal ini merupakan bentuk kepedulian UPT Bahasa terhadap para korban bencana.

Dalam acara ini tampak beberapa mahasiswa yang memakai Yukata, baju tradisional Jepang yang biasa dipakai pada acara perayaan. Mereka adalah mahasiswa anggota Unit Kegiatan Bahasa. Yukata yang mereka kenakan adalah pinjaman dari konsulat Jepang di Surabaya. Mereka membantu menyambut para tamu dan menjaga stan. Selain itu, mereka juga tambil membawakan tarian tradisional Jepang dalam salah satu sesi acara.

Jumlah pengunjung acara ini cukup banyak sekitar 200 orang. Kebanyakan adalah mahasiswa ITS yang mengambil kursus bahasa di UPT Bahasa. Dengan membayar Rp 20.000, mereka mendapatkan voucher makan dan kaos UPT Bahasa. Selain peserta, UPT bahasa juga mengundang pihak konsulat asing yang selama ini bekerja sama dengan UPT Bahasa. (rif/tov)

Berita Terkait