ITS News

Senin, 29 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

Taslim Ersam : "Keluarga Sumber Inspirasi saya&#8221

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Prof. Dr. Taslim Ersam, Msi terlahir di Sumatra Barat tepatnya di Pasaman, salah satu pulau Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayati, hingga akhirnya tertarik untuk mengangkat dalam penelitian sejak pada pendidikan S-1 di Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Andalas, Padang sampai awal karier sebagai dosen ITS tahun 1979.

Sosok pria berkulit putih ini termotivasi untuk menjadikan "Mega Biodiversity" atau keanekaragaman hayati raksasa sebagai obyek dalam risetnya, "MB merupakan Content of Chemichal," ujar bapak dari satu putrid dan dua putra ini. Berujung dari riset empiris ini dapat mengantarkan Taslim Ersam sampai menjabat Guru Besar pertama di Jurusan Kimia, Guru Besar urutan kelima di FMIPA , dan ke-32 di lingkungan ITS.

Di mata Arif Isfandri Ersam, "Bapak merupakan figur yang sangat disiplin terhadap segala sesuatu," ujar putra kedua Taslim. Sampai impian saya juga ingin mengikuti jejaknya, tambahnya lagi. Meskipun bapak terus sibuk dengan segala aktivitasnya menjadi dosen yang harus mengabdi di bidang pendidikan, saya selalu paham dan memaklumi semuanya, ungkap Arif.

"Keluarga menjadikan sumber inspirasi bagi saya!," ujar pria kelahiran 16 Agustus 1952 ini. Dimana istri dan anak-anak saya memberikan segala pengertian, kesabaran, dan pengorbanan kepada saya hingga seperti sekarang ini, jelas pria yang memiliki hobi olah raga tenis dan membaca buku ini.

"Tak lain, keinginan dan rencana saya selanjutnya ingin naik haji," harapan Taslim. Saya akan menunaikan ibadah ke kota suci Mekkah bila Allah S.W.T memberikan kepercayaan dan rejeki kepada saya untuk berangkat, maka saya akan menjalankan-Nya, tandasnya lagi. "Sebab, saya ingin menjaga keseimbangan hubungan antara religius dengan sains dengan side be side," kata suami dari Dra. Sukrianti Muchtar ini. "Suatu kewajiban pula bahwa ilmu yang kita tekuni sudah tinggi maka harus diimbangi pula dengan ilmu agama yang mendalam pula, supaya bila menjadi seorang ilmuwan yang bermoral tinggi," pungkasnya. (mut/li)

Berita Terkait