ITS News

Sabtu, 27 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

Seru, Demo Buat Shampo Anti Ketombe

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Acara demo pembuatan shampo yang bertema Creative Class ini dihelat di Ruang Seminar Perpustakaan ITS, Minggu (27/2). Walaupun hanya berlangsung sekitar empat jam, banyak peserta tertarik untuk datang. Terbukti, penuhnya ruangan membuat panitia harus menyediakan kursi tambahan. Hasilnya, lebih dari 120 peserta yang ikut meramaikan kegiatan ini.

Dr Mardi Santoso menjelaskan serta memperagakan cara mendapatkan minyak atsiri. Minyak jenis ini merupakan bahan dasar pembuatan sabun aromaterapi. Minyak ini berbentuk cairan yang diperoleh dari bagian tanaman, akar, kulit, batang, dan lainnya. Nantinya, untuk memperoleh cairan nabati ini dilakukan dengan penyulingan. Ada banyak ragam dari minyak atsiri. Contohnya, minyak kenanga, kayu cendana, kayu putih, dan akar wangi.

Untuk penyulingan, Mardi mengatakan, ada tiga jenis. Jenis itu adalah penyulingan uap, uap dan air, serta air saja. Menurut Mardi, penyulingan air lebih efisien dibanding jenis lainnya. "Sebab cuma butuh peralatan sederhana dan perubahan komponen minyak lebih mudah terjadi," katanya menerangkan mengapa penyulingan air lebih efisien. Ia kemudian menerangkan ke hadapan peserta perbedaan cara menyuling ketiga jenis itu.

Selain memperoleh ilmu tentang penyulingan minyak atsiri, peserta juga dibekali dengan teori untuk membuat shampo anti ketombe dan sabun transparan anti jerawat. Mereka dipandu oleh Evi Mulyosari Dewi Apt dari CV Tristars Chemicals. "Orang awam mengira butuh modal dan alat besar untuk buat produk ini," katanya mengawali penjelasan. Kenyataannya, shampo bisa dibuat secara mandiri dengan alat sederhana. "Jadi ini bisa dibuat home industri lho," ujarnya menawarkan.

Dewi kemudian melanjutkan. Untuk skala produksi kecil, alat yang dibutuhkan memang sangat sederhana. Misalnya, timbangan, baskom, gelas dan solet. Ia kemudian mendemonstrasikan di depan peserta cara membuat shampo anti ketombe. "Harus sabar mengaduknya, jangan terlalu kuat," pesannya kepada tim peraga. Setelah menerangkan caranya di depan peserta, Dewi segera meminta peserta untuk mempraktekkannya. "Kita bisa demo bersama, hasilnya boleh dibawa pulang," ujarnya kepada peserta.

Akhirnya, peserta dibagi beberapa kelompok. Mereka sangat antusias membuatnya. Uniknya, shampo hasil buatan peserta bisa diberi aneka warna. "Kasih merah saja," ujar salah seorang peserta memberi saran. Shampo anti ketombe ala peserta pun dapat dibawa pulang dengan botol yang telah disediakan panitia.(th@/tov)

Berita Terkait