"Pernah dengar cerita sebuah kerajaan yang sangat membutuhkan madu untuk mengobati Ratu yang sakit parah dan hanya bisa disembuhkan dengan meminum madu?" kata Nugroho (Presiden BEM ITS, red) ketika memberi sambutan sekaligus membuka secara resmi acara tersebut.

"Ada sebuah kerajaan yang sedang dirundung masalah, karena Ratu kerajaan tersebut dinyatakan sakit parah. Menurut dokter kerajaan, sang Ratu hanya dapat disembuhkan dengan meminum madu. Padahal madu di daerah yang dipimpin kerajaan tersebut sangat langka, kalaupun ada harganya tentu sangat mahal. Kemudian Raja mempunyai inisiatif untuk bisa membantu kesembuhan sang Ratu. Raja memerintahkan kepada seluruh rakyatnya untuk membawa persediaan madu mereka dan menaruhnya dalam sebuah kuali yang cukup besar yang telah disediakan. Seluruh rakyatnya membawa kendi menuju kuali tersebut, dan satu per satu mereka memasukkan isi kendi ke dalam kuali. Setelah semua rakyat dirasa telah mengisi kuali tersebut, Raja memerintahkan seorang pengawal untuk memeriksa isi kuali tersebut. Begitu terkejutnya Pengawal ketika sampai pada bibir kuali, ternyata kuali hanya berisi air, tidak ada madu sama sekali."

"Nilai apa yang bisa kita ambil dari cerita ini? Ternyata rakyat kerajaan tersebut terlalu mengandalkan orang lain untuk membawa madu. Mereka (rakyat kerajaan, red) beranggapan air yang mereka bawa tidak akan diketahui oleh Raja jika rakyat yang lain membawa madu. Akan tetapi ternyata semua rakyat mempunyai pikiran yang sama, sehingga tidak ada seorang pun yang bisa diandalkan. Ini sebuah cerita yang sangat berharga yang bisa kita jadikan teladan, janganlah terlalu mengandalkan sesuatu dalam bertindak."

Selain memberikan cerita yang penuh arti, Nugg –demikian sapaan akrab Nugroho- juga memaparkan mengapa harus dia yang membuka pelatihan tersebut, bukannya Rektor atau yang mewakili. "Mohon maaf, karena pak Rektor tidak bisa membuka pelatihan ini. Kemarin beliau memberiahu saya bahwasanya ada undangan Majelis Perguruan Tinggi Negeri di UGM, demikian juga dengan Pembantu Rektor-nya."

Pelatihan yang mengambil tema Membangun Tim Pemandu LKMM TD-ITS yang Berdedikasi dan Tanggung Jawab ini diikuti 40 peserta yang tersebar dari berbagai jurusan di ITS. Sebelumnya, pelatihan ini dibajiri oleh banyaknya pendaftar, sebanyak 113. Namun setelah melewati berbagai proses seleksi, akhirnya didapat 40 peserta yang diterima. (IwY/bch)