ITS News

Jumat, 26 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

Onno;Kita Harus Jadi Produsen Pengetahuan!

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

"Terlalu muluk" barang kali itulah ungkapan Dr.Onno W.Purbo ,Ph.D yang didaulat menjadi panelis dalam diskusi panel IT yang diadakan oleh PENS ITS dalam rangka ultah ke-15. Menurutnya, seharusnya masyarakat khususnya kalangan akedemik dapat menjadi produsen ilmu pengetahuan .

Tapi kenyataannya, banyak masyarakat kelas bawah Indonesia, yang tidak bisa menikmati pendidikan khususnya pendidikan IT.Karena IT masih dianggap sesuatu yang mewah.Padahal hampir sebagian besar masyarakat Indonesia adalah miskin."kemiskinan ini disebabkan oleh minimnya pendidikan masyarakat kita" kata mantan dosen ITB ini.

Oleh karenanya, beliau meyarankan agar mahasiswa dapat menjadi produsen ilmu pengetahuan dan tidak selalu menjadi pengguna.Dengan cara tidak ada UTS atau UAS sebagai sistem penilaiannya. Melainkan berapa banyak artikel atau buku yang dibuatnya."Untuk nilai A mahasiswa harus membuat 5 artikel di media cetak atau mengarang 1 buku" jelasnya. Dan cara tersebut telah beliau terapkan di kampus ITB.

Sementara itu, untuk membuat pendidikan IT murah, beliau membuat jaringan RT-RW net. Dengan manfaatkan jaringan ini diharapkan masyarakat dapat mengetahui perkembangan informasi saat ini."Saya menggunakan mailing list untuk penyebaran informasi ilmu,oi!" jelas beliau dengan logat Bandungnya yang khas.

Diskusi yang mengusung tema "Membangun Daerah Melalui Teknologi Informasi (IT)" tersebut mengundang berbagi pihak yang berkompeten dalam pengembangan IT. Seminar ini juga menghadirkan pejabat Dikmenjur ,Bpk.Bagiono, yang menerangkan kebijakan Depdiknas dalam hal pembentukan SMK IT yang terstandarisasi nasional dan internasional. Rico Sampelino dari Indosat juga mengungkapkan komitmen Indosat untuk mencerdaskan bangsa. Dan pihak birokrasi yang diwakili oleh BPDE(Badan Pengelola Data Elektronik) tingkat I Jatim.

Disamping seminar, Dr.Onno W.Purbo ,Ph.D mendemokan VoiP dan Mbah Dukun, julukan salah seorang pakar Linux yang diundang panitia menunjukkan program Linuxnya yaitu WINBI.Sehingga 200 peserta dari berbagai kalangan seperti guru SMK dan praktisi IT industri di Jatim memperoleh pengetahuan yang lebih luas.(blh/rom)

Berita Terkait