ITS News

Sabtu, 27 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

MABIT PERTAMA DI ITS, PESERTA PASIF

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Mabit 2004 dengan tema "Bersiap Untuk Meraih Ampunan di Sepuluh Malam ke Dua Bulan Ramadhan" diadakan di Masjid Manarul Ilmi ITS. Kegiatan pertama berupa pengajian yang diisi oleh Ustadz Ir Hanifullah, alumnus Teknik Sipil ITS lulusan 1988. Pengajian ini dimulai pukul 20.35 wib, dengan perkenalan pada pengisi acara dan dilanjutkan dengan penyampaian materi.

Mantan mahasiswa Teknik Sipil angkatan 1983 ini menerangkan bahwa hubungan manusia dengan hidayah Allah adalah seperti gelas dengan cahaya. "Makin bersih hati manusia, hidayah Allah makin mudah masuk," tambahnya. Setiap manusia memiliki potensi yang baik, tapi beliau mempermasalahkan realisasi potensi tersebut.

Di bulan Ramadhan, realisasi itu menuju kepada fitrah manusia. "Jika sudah terealisasi bisa menjadi kebiasaan, dari kebiasaan menjadi akhlak, dan akhlak adalah fitrah diri kita," tambahnya.

Menurut alumnus 1988 ini, Ramadhan merupakan bulan penuh hikmah, kesempatan untuk berdekat diri pada Allah, melatih tanggung jawab, dan kepedulian terhadap sesama. "Semangat Islam adalah akhlak mulia dan rahmat bagi seluruh alam," ujarnya.

Selama pengajian, peserta tampak kurang bersemangat, bahkan sampai pertengahan acara peserta baru sekitar 40 orang. Hingga pada penghujung acara, saat sesi tanya jawab dibuka, tidak seorang pun peserta yang ingin bertanya.

Ditemui seusai kajian, Hanifullah berpendapat, acara ini kurang interaktif. Setiap peserta seharusnya memiliki pengalaman berbeda yang bisa didiskusikan. "Peserta pasif, perlu lebih interaktif sehingga bisa mengambil pelajaran dari pengalaman orang lain." tambahnya.

Alumnus ITS ini menutup pengajian ini dengan pesan perlunya rasa syukur bagi mahasiswa ITS, beliau mengatakan, "Mendirikan masjid di ITS ini perlu perjuangan yang gigih, sekarang sudah berdiri, rasa syukur harus ditunjukkan dengan memanfaatkan masjid ini dengan gigih juga." Beliau menambahkan, jika tidak bersyukur, nikmat ini akan hilang.

Dihadapkan dengan sedikitnya peserta, moderator acara ini, Nur, mengatakan, "Kami memaklumi, publikasi sebelumnya kurang dan terlambat." Acara dilanjutkan dengan menyaksikan video tragedi Ambon dan diakhiri dengan istirahat.(m6/tov)

Berita Terkait