ITS News

Kamis, 19 September 2024
15 Maret 2005, 12:03

Lebih dekat dengan Surachman (Calon Presiden BEM ITS Nomer Tiga)

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pergantian puncak kepemimpinan mahasiswa ITS akan segera dilaksanakan. Tinggal menghitung hari saja, untuk menentukan siapa yang layak menduduki kursi Presiden BEM. Dari ketiga kandidat yang saat ini telah terjaring oleh KPU, tentunya banyak pertanyaan seputar profil serta visi dan misi mereka. Karena memang sebagian besar dari mahasiswa ITS tidak mengenalnya lebih jauh. Pada kesempatan kali ini, akan ditampilkan profil serta visi dan misi dari salah satu kandidat.

Pria asal Sulawesi Tenggara ini dikenal ramah di lingkungan teman-temannya. Selain murah senyum, ternyata dia juga enak untuk diajak ngobrol. Segala macam bahan obrolan bisa dia tanggapi dengan sangat baik. Mungkin karena itulah kemudian dia dipercaya menduduki posisi-posisi penting dalam setiap organisasi yang ia ikuti. Bayangkan, sejak SMP sampai SMU posisi Ketua Umum OSIS selalu tidak luput dari tangannya. Nampaknya, temen-temannya begitu percaya akan gaya leadership dan tangan dingin yang dia punya.

Surachman, demikian nama lengkapnya, dilahirkan pada 31 Desember 1981 di Sulawesi Tenggara. Prestasi Rachman –sapaan akrabnya- dalam berorganisasi tidak berhenti sampai jabatan Ketua Umum OSIS di SMP maupun SMU saja. Ia terus saja mengembangkan kemampuan organisasinya, karena memang itulah dunianya. Terbukti, sejak tercatat sebagai mahasiswa Teknik Fisika ITS, Rachman tidak pernah luput dari kegiatan-kegiatan penting di Jurusan. Namanya tidak pernah absen tercatat sebagai peserta maupun panitia. Dari jurusan, kemudian dia mengembangkan diri ke tingkat institut dan kegiatan ekstra kampus.

Kegiatan ekstra kampus yang dipilihnya adalah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Terhitung sejak keikutsertaannya dalam Latihan Kader I (Basic Training) HMI tahun 2001, ia menjadi anggota aktif HMI. Sejak itulah, Rachman semakin mengasah kemampuannya dalam berorganisasi. .

Yang menarik dari Rachman adalah, ia tidak hanya menutup diri dan pikirannya hanya untuk berorganisasi saja. Yang paling menonjol adalah, ketika ia tergabung dalam pelatihan HMTF (Himpunan Mahasiswa Teknik Fisika) dan Idjo Team pada tahun 2002. Sebuah pelatihan yang mengarahkan pesertanya menjadi penerus tim Idjo dalam mewakili lomba robot, baik di tingkat regional maupun nasional, bahkan internasional. Menunjukkan, bahwa Rachman masih sangat peduli dengan daya inovasi dan kreatifitas dalam kemajuan teknologi. Hal itu juga yang terangkum dalam visi-misinya ke depan.

Visi Rachman cukup sederhana namun mempunyai makna yang sangat dalam, ‘Revitalisasi semangat kejuangan sepuluh Nopember untuk mewujudkan Badan Eksekutif Mahasiswa yang mampu melakukan pemberdayaan (empowering) bagi mahasiswa dan transformasi sosial (social transformation) bagi masyarakat.’ Menurutnya, sudah saatnya BEM ITS bangkit kembali dan melahirkan intelek muda progresif dan revolusioner. Juga sebagai tempatnya orang-orang tercerahkan.

Menurutnya, saat ini mitos kebesaran di masa lampau menjebak BEM ITS dalam konservatisme, sebagai akibat logis dari kecenderungan menganggap diri mapan (establish). Hal inilah yang kemudian akan menyeret kinerja BEM ITS mendekati titik jenuh. Dan membuat daya inovasi dan kreatifitas termatikan.

Akan tetapi, Rachman sadar sepenuhnya banyak sekali variabel yang terlibat jika ingin mengadakan perbaikan. Namun, setidaknya analisa tersebut bisa menjadi petunjuk dalam menemukan akar masalah dari kondisi stagnasi yang melanda BEM ITS. Sehingga diharapkan, nantinya akan ada dasar, arah serta kebijakan untuk pelaksanaan pengembangan kemahasiswaan, yang merupakan proses yang berjalan, berkesinambungan dan berkelanjutan.

Sebagai calon Presiden BEM nomor tiga, Rachman mengharapkan BEM ke depan harus lebih komunikatif dengan mahasiswa. Karena pada dasarnya BEM adalah cermin aspirasi mahasiswa. Selain itu, sikap BEM juga harus lebih peka, responsif dan akomodatif dalam berkomunikasi dengan mahasiswa. Dan ditambah dengan sentuhan-sentuhan dan kreasi serta inovasi baru untuk mempertajam dan mengedepankan partisipasi dan pemberdayaan mahasiswa. (IwY/lin)

Berita Terkait