Era digital sudah mengubah segalanya. Jika dulu pengajaran hanya dilakukan dengan interaksi tatap muka di kelas, sekarang sudah dapat dilakukan via internet. Hal ini terungkap jelas dalam presentasi teknologi yang bertema implementasi teknologi informasi dalam dunia pendidikan, Rabu(14/05) di Graha ITS.
Presentasi teknologi ini merupakan rangkaian acara dari Lomba Cipta Elektronika Nasional (LCEN) yang diadakan Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro ITS (HIMATEKTRO). Hadir sebagai pembicara, Agung Cahyono R, staf R&D Center PT TELKOM.
"Sebenarnya kuliah jarak jauh atau distance learning sudah sering dilakukan. Cuma kalau dulu lewat media cetak. Sekarang kan sudah bisa lewat internet, " terang Agung. Perkuliahan, menurutnya, dari segi nilai ekonomis akan lebih hemat dengan pemanfaatan saluran internet. Pun kalau dosen berhalangan hadir, materi bisa diberikan lewat layanan jaringan ataupun internet.
"Sudah cukup banyak perguruan tinggi yang menerapkan teknologi ini. Di Jawa Timur, Univ. Muhammadiyah Sidoarjo salah satunya, " papar Agung memberikan contoh.
Ketika ditanya soal keabsahan pendidikan jarak jauh tersebut, Agung menyatakan bahwa itu bukan menjadi wewenang TELKOM untuk mengaturnya. "TELKOM hanya bisa menjadi komunitas pendukung saja. Soal regulasi pendidikan khan sudah ada yang ngatur, " jawab Agung secara diplomatis.
Memang saat ini sistem pendidikan di Indonesia masih simpang siur yang diterapkan, termasuk masalah keabsahan metode pendidikan yang terbaru ini. "Di AS metode ini sudah mendapatkan pengakuan, tapi di Indonesia kita serahkanlah maslah ini kepada yang berwenang, " tutur Agung.
Menyoal ketersediaan infrastruktur yang disediakan TELKOM sebagai penyedia tunggal layanan komunikasi, Agung mengakui TELKOM masih memiliki banyak kendala di bidang itu. "Memang dibutuhkan waktu untuk itu. Kalau sekarang khan jaringan kami (TELKOM .red) masih banyak yang analog, untuk mendigitalkan jaringan juga butuh biaya besar dan waktu yang lama. Jadi kami butuh waktu, " pungkas Agung. (ryo/har)
Kampus ITS, ITS News – Mengabaikan makan pagi atau sarapan sering menjadi persoalan yang dihadapi banyak orang karena kesibukannya, termasuk
Kampus ITS, ITS News – kembali menambah daftar lulusannya yang bergelar doktor. Menariknya, kali ini merupakan pasangan suami istri
Kampus ITS, ITS News – selalu mendukung mahasiswanya untuk mengeskalasikan kemampuan dan keilmuannya. Melalui program Internship+ yang bekerja sama
Pasuruan, ITS News — Kolaborasi pengembangan teknologi antara Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan dunia industri dan pemerintah terus