ITS News

Jumat, 26 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

Kisah Di Balik Drama Musikal PSM ITS : Sukses Dalam Keterbatasan Klasikal

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Diiringi dentingan gitar akustik dan suasana teramat romantis, mengalunlah tembang cinta ‘We Could Be In Love’. Bedanya, kalau tembang itu dulunya dipopulerkan ‘Brad Kane’ dan lawan duetnya ‘Lea Salonga’, kini lagu balada itu dinyanyikan dengan agak sumbang oleh duo anggota Paduan Suara Mahasiswa (PSM) ITS. Intinya sama, menggambarkan dua insan berlainan jenis yang tengah dilanda asmara.

Dengan malu-malu si cewek menerima pernyataan cinta dari si cowok. Dan tebak bagaimana ujungnya? Mereka berciuman! Tapi nanti dulu, mereka berciuman di balik surat cinta dari si cowok. Adegan kamuflase di atas dicuplik dari drama musikal ‘Love In Harmony’ yang dipentaskan Jum’at (14/5) di Plasa Dr. Angka.

Meski terkesan pas-pasan dengan peralatan seadanya, anggota PSM ITS mampu menunjukkan penampilan prima dari pertunjukan panggung yang digagas oleh Dani. Malam itu, ia sendiri tampil mengiringi pertunjukan lewat permainan keyboard-nya. Dibantu oleh tiga orang kawannya, yaitu Gandhu (drummer), Andre dan Ferdi (gitaris).

Tidak banyak yang tahu kalau pertunjukan malam itu, menyimpan keistimewaan sendiri. Pasalnya, pertunjukan ini dapat terlaksana berkat kerja keras dan kekompakan tim. Bayangkan saja, untuk pertunjukan macam ini mereka rela merogoh kocek sendiri. Sedangkan perolehan dana dari donatur dan sponsor sangatlah cekak.

Maka dengan penuh kerelaan hati, mereka pun iuran untuk mencukupi kebutuhan. Hasilnya cukup istimewa untuk acara hiburan yang tidak memungut biaya. Penonton disuguhi panganan ringan dalam kotak. Tapi yang paling penting, background panggung tampil cantik berhiaskan suasana kampus ITS.

Hebatnya lagi, semua pekerjaan kasar pun mereka tangani sendiri. Semacam mengangkut kursi taman yang menjadi properti panggung, memasang sekat hingga mengatur kusi penonton dilakukan secara gotong royong untuk mengirit biaya. Tidak heran, pertunjukan yang semula dijadwalkan mulai pukul 19.00 WIB ini mundur hingga 45 menit akibat persiapan teknis yang kurang matang.

Memang sih, di awal pertunjukan masih ditemui kekurangan di sana-sini. Tata suara yang kurang sempurna dengan dengingnya yang justru merusak keindahan suara sang penyanyi. Sementara suara band pengiring terkadang menenggelamkan suara si penyanyi yang tampil tidak lepas.

Pun begitu, drama musikal yang baru pertama kali dipertunjukan di ITS ini menuai sukses besar. Baik ditinjau dari jumlah penonton maupun kualitas pertunjukan yang tidak terlalu mengecewakan. Setidaknya seratus penonton menyimak acara itu sampai usai.

Wahyu Winardi, ketua PSM ITS, ketika ditemui ITS Online, mengakui kenyataan bahwa kendala utama untuk terus eksis selalu terbentur pada masalah dana. "Untungnya teman-teman selalu bersemangat, bahkan rela keluar uang dan keringat demi lancarnya acara ini", papar mahasiswa Teknik Geodesi angkatan 2001 ini. Lebih lanjut ia mengungkapkan terima kasih yang mendalam pada rekan-rekan anggota PSM yang rela meluangkan waktunya untuk kembali berlatih. "Nggak kebayang deh tanpa komitmen dan dukungan mereka, " ujarnya berbahagia.

Malam itu tercatat dua kali encore dilayangkan penonton yang masih kurang puas dengan singkatnya durasi petunjukan. Maka, sebagai wujud terima kasih atas antusiasme penonton mengalunlah ‘Antara Anyer dan Jakarta’ yang ditampilkan dalam formasi choir baik suara sopran, alto, tenor maupun bas.

Istimewanya lagi pertunjukan ini sempat mendapat perhatian khusus dari penonton saat Dr. Ing. Ir. Bambang Soemardiono (Kajur Arsitektur ITS) mengalunkan suara emasnya lewat lagu ‘Can You Feel Love The Love Tonight’. Aplaus panjang penonton membahana untuk penampilannya yang sungguh memikat. Bahkan di akhir acara, saat diperkenalkan kepada penonton ia masih saja mendapat aplaus meriah yang tak kunjung berhenti.

Yang jelas, dalam jangka waktu dekat ini PSM ITS akan mengikuti sebuah festival paduan suara yang diselenggarakan sebuah universitas di kota gudeg, Jogjakarta. Kiprah dan prestasi mereka akan terus kita tunggu kelanjutannya. Tapi, tentu saja uluran bantuan finasial akan membuat mereka jauh lebih berprestasi. Berminat? (elg/ryo)

Berita Terkait