ITS News

Jumat, 26 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

ITS Siap Bantu PSB Online untuk Surabaya

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Bantuan tersebut lebih pada keinginan ITS untuk membantu memperlancar proses PSB itu yang senantiasa tiap tahun membuat repot sebagian warga dan orang tua. Penegasan itu dikemukakan Rektor ITS, Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA, Selasa (8/3) siang berkait dengan rencana Diknas Surabaya untuk menggandeng ITS di dalam pelaksanaan PSB yang akan dilakukan secara online. "ITS tidak punya kepentingan apa-apa kecuali ingin membantu masyarakat agar pelaksanaan PSB lancar. Tentu saja dalam hal ini bentuk bantuan itu tidak langung ke masyarakat tetapi melalui Diknas Surabaya," katanya.

Diungkapkan rektor, sebagai orang tua yang juga mempunyai anak, ia pernah merasakan betapa susahnya jadi orang tua tiap kali tahun ajaran baru di dalam memantau diterima atau tidaknya anak di sebuah sekolah. "Untuk itulah sistem yang akan disiapkan ITS akan mengacu pada bagaimana orang tua dan siswa dibuat tidak lagi sulit atau repot. Pilihannya adalah memanfaatkan information and communication technology (ICT), dimana yang bergerak tidak lagi manusia atau orangnya melainkan informasinya," katanya.

Itulah sebabnya, melalui sistem ini mobilitas para orang tua atau siswa diharapkan bisa berkurang, karena pendaftaran atau pencabutan formulir bisa dilakukan dari tempat mana saja tanpa harus mendatangi sekolah yang dituju. "Konsep inilah yang kini sedang disiapkan ITS, dan melalui sistem ini transparansi dan akuntabilitas diharapkan bisa dipertangungjawabkan, karena memang disitulah salah satu inti dari pemanfaatan ICT," katanya.

Ditanya berapa biaya yang dibutuhkan untuk menyiapkan dan membangun sisitem tersebut? Mohammad Nuh belum bisa merinci berapa besar biaya yang akan diajukan. "Kami masih akan melakukan perhitungan lebih rinci. Tapi prinsipnya ITS dalam kasus ini tidak akan mencari untung, sehingga kalau pun ada biaya yang diajukan masih sebatas wajar untuk kebutuhan minimal mereka yang terlibat didalam persiapan pembuatan sistem itu," katanya.

Dihubungi terpisah, Tim PSB Online dari ITS, Ir Aris Tjahyanto M.Kom juga mengatakan hal serupa, kalau timnya memang belum menghitung berapa dana yang dibutuhkan untuk PSB Online. Belum disusunnya anggaran untuk PSB Online itu, lanjut Aris, disebabkan kerjasama ITS dengan Diknas masih dalam proses. "Sebenarnya, kami sudah bertemu dua kali dengan Diknas untuk membicarakan hal ini. Terakhir kali, ITS memaparkan konsep PSB Online, dan sudah disetujui Diknas," katanya.

Meski belum mengeluarkan angka, Aris memberikan rincian pengeluaran PSB Online. Menurutnya, ada lima poin besar yang memerlukan dana, meliputi software development (pembangunan perangkat lunak), training operator, sewa ISP (internet service provider), sewa web hosting, dan sewa jalur telepon khusus ke Telkom. Yang terbanyak menguras dana adalah sofware development. "ITS belum mempunyai sistem seperti ini. Jadi harus dibuat dari awal," kata bapak tiga anak ini. (Humas/bch)

Berita Terkait