ITS News

Jumat, 26 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

ITS Masih Sisakan 1.000 Kursi untuk Mahasiswa Baru

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dikatakan Ketua Ketua Program Studi Desain Produk Industri ITS, Ir Baroto Tavip Indrojarwo, M.Si, sejak awal penerimaan mahasiswa di program studinya memang tidak melalui jalur SPMB, itu karena ukuran-ukuran yang digunakan untuk bahan pertimbangan diterima-tidaknya calon mahasiswa tidak sama seperti jurusan atau program studi yang melalui SPMB. "Itu sebabnya kami melaksanakan sendiri ujuan ini dan biasanya setlah pelaksanaan SPMB. Adapun materi yang diujikan tes potensi akademik, bahasa Inggris, dan menggambar," katanya Jumat (16/7) siang.

Dikatakannya tahun ini lembaganya akan menerima sebanyak 200 mahasiswa baru untuk tiga bidang studi masing-masing desain interior, desain komunikasi visual dan desain produk. Tes tulis akan dilaksanakan pada 20 Juli mendatang

D3 dan Politeknik
Sementara itu Pembantu Rektor I ITS, Prof. Ir Noor Endah M.Sc, Ph.D mengatakan, untuk program diploma tiga yang pendaftarannya baru akan dilakukan mulai 9 hingga 23 Agustus 2004 mendatang sedikitnya akan menampung 300 mahasiswa baru untuk Program D3 Teknik Sipil, Teknik Kimia, Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Fisika, dan Statistika.

"Dari enam Program diploma tiga yang dilaksanakan ITS tiap tahunnya rata-rata menerima untuk masing-masing jurusan maksimal 50 mahasiswa. Jadi kalau ada enam program diploma, maka di program ini akan menampung sebanyak 300 mahasiswa baru," katanya.

Di samping itu, kata Noor Endah menambahkan, ITS juga memiliki dua politeknik, masing-masing Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) dan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS). "Untuk Politeknik mereka akan melakukan penjaringan sendiri, dan kabarnya mulai tahun ini Politeknik Perkapalan sudah mencoba menjajaki kerja sama dengan Politeknik Negeri Malang, Jember, dan Bali," katanya.

Dihubungi terpisah Asisten Direktur I PPNS, Ir Eko Julianto M.Sc, mengatakan, pihaknya mulai tahun ini memang sudah melakukan kerja sama untuk sistem penerimaan mahasiswa baru di lingkup politeknik. "Kami berharap melalui kerja sama ini mahasiswa yang menginginkan kuliah di politeknik di luar Surabaya misalnya, tidak lagi harus mengikuti tes di politeknik yang dituju, tetapi cukup membeli formulir dan mengikuti tes di Surabaya sudah bisa memilih politeknik di luar Surabaya," katanya.

Ia juga menjelaskan, mulai tahun ini PPNS selain membuka Program D3 dengan tiga bidang studi masing-masing teknik bangunan kapal, teknik permesinan kapal dan teknik kelistrikan kapal, membuka pula Program D4 untuk bidang Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). "Program ini merupakan realisasi kerja sama antara PPNS dengan Departemen Tenaga Kerja dean Transmigrasi, dan ini merupakan satu-satunya program teknik tentang K3. Lulusannya setara dengan S1 dengan gelar Sarjana Sains Terapan dan para lulusannya akan mendapatkan sertifikat kompetensi K3," katanya.

Sementara itu, Direktur PENS Dr Ir Titon Dutono, M.Eng, mengatakan, pihaknya tahun ini belum bisa tergabung didalam kerja sama dengan politeknik lain pada penerimaan mahasiswa baru, mengingat keputusan untuk tawaran bergabung yang diberikan waktunya cukup singkat, sementara lembaganya juga sudah melakukan segala persiapan untuk penerimaan mahasiswa baru. "Tapi biasanya waktu seleksi dan soal, seperti tahun-tahun sebelumnya dilakukan bersama-sama. Mungkin tahun depan akan dipikirkan untuk bergabung jika memang pertimbangannya lebih menguntungkan," katanya.

Titon menjelaskan, PENS tahun ini akan menerima sekitar 365 mahasiswa baru untuk sebelas kelas pada program D3 dan D4, masing-masing di Jurusan Teknik Elektronika, Teknik Telekomunikasi, Teknik Listrik Industri, dan Jurusan Teknik Informasi.
(Humas–ITS, 16 Juli 2004)

Berita Terkait