ITS News

Jumat, 26 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

ITS Benar-benar Perkasa di Bidang Robot

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Ini terbukti dalam Kontes Robot yang digelar di Kampus Universitas Indonesia Sabtu-Minggu 10-11 Juli kemarin. Robot Siffa karya dari Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri (PENS) ITS kembali memboyong juara dan berhak mewakili Indonesia pada kontes robot serupa di ajang internasional di Korea
Selatan, 11 September mendatang.

Di final Robot Siffa berhasil mempedayai Robot Wimatek dari Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya dengan skor 19-9, sehingga tim Widya Mandala berhasil meraih juara kedua. Sebelum ke final Siffa bertemu dengan tim Robot D-Tronik dari Politeknik Manufatur Bandung, sedang Robot Wimatek berhasil mengalahkan tim Robot Super-Hanoman ITS.

Rektor ITS Prof. Dr Ir Mohammad Nuh DEA mengatakan, ia merasa bangga dengan keberhasilan ITS yang berhasil meraih juara sekaligus mempertahankan juara bertahan sebelumnya, yang juga diraih ITS. "Bukan hanya itu Jawa Timur juga mendominasi dalam kontes robot ini. Dari delapan tim yang tampil dalam perempat final, lima tim berasal dari Jawa Timur. Ini merupakan prestasi dari Jatim," katanya.

Nuh tidak bisa menyembunyikan kegembiraannnya atas kemenangan yang diraih tim ITS. "Ini membuktikan kalau ITS tidak hanya bisa menjadi juara kandang yang selama
ini disanksikan oleh tim-tim lain. ITS bisa membuktikan itu, setelah dua kali diadakan di luar ITS pun kami bisa memboyong juara pertama," katanya. Kini, kata rektor yang langsung memberikan dukungan sepanjang kontes robot digelar di Jakarta ini, tim ITS akan terus melakukan beberapa perubahan agar ketika tampil di Korsel benar-benar prima. "Kami tidak ingin mengulangi kesalahan tahun kemarin yang kalah saat tampil di Thailand, dan di Korsel bukan lagi nama ITS yang akan dipertaruhkan, tetapi nama Indonesia di tingkat internasional," katanya.

Dalam kontes robot yang di gelar di Kampus UI Depok itu, ITS mengirimkan enam tim robotnya, masing-masing empat tim dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS dan dua tim dari Jurusan Teknik Elektro. Dari enam tim itu, empat tim masing-masing Robot Super-Hanuman, Dosomuko, Siffa, dan Robot Timbo, mengikuti Kontes Robot Indonesia (KRI) dimana pemenangnya berhak mewakili indonesa dalam kontes robot internasional yang tahun ini Korea Selatan ditunjuk sebagai tuan rumah.

Dalam KRI, masing-masing tim harus memindahkan kubus ke bagian tertentu, kubus ini ada dua yaitu yang kecil disebut gift dan yang besar disebut golden gift. Untuk tiap gift yang dipindahkan bernilai satu poin sementara golden gift 2 poin. Dan semua team harus bekerja cepat karena waktu yang diberikan hanya 3 menit.Tapi sebelumnya tiap tim harus melengkapi jembatan yang bagiannya berserakan agar bisa menuju ke titik point itu. Untuk memindahkan gift, robot yang digunakan haruslah robot otomatis sementara untuk memperbaiki jembatan digunakan robot manual.

Tahun ini, acara kontes robot digelar dalam dua kegiatan. Pertama, Kontes Robot Indonesia (KRI) 2004, dimana pemenangnya akan mewakili Indonesia ke Korea Selatan dalam acara Kontes Robot Internasional pada 11 September 2004, dan kedua, Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) 2004 yang dimenangkan oleh Tim Robot Politeknik Negeri Bandung, sedang juara lainnya direbut oleh Universitas Surabaya (Ubaya).

Dari dua penyelenggaraan kontes robot itu yang membedakan keduanya pada aturan main. KRI lebih bersifat game atau permainan yang aturannya mengadopsi dari Kontes Robot Internasional yang akan di gelar di Korea, sedang KRCI lebih menekankan pada tingkat kecerdasan robot yang diadopsi dari lomba robot di Amerika Serikat. KRI tahun ini mengambil tema Pertemuan Rama dan Shinta yang diadopsi dari tema besar yang dipilih penyelenggara Robocon Korea, Reunion of Separated Lovers Gyeonwoo and Jiknyeo. Sedang KCRI mengambil tema upaya pemadaman kebakaran oleh robot.
(Humas–ITS, 11 Juli 2004)

Berita Terkait