ITS News

Rabu, 01 Mei 2024
15 Maret 2005, 12:03

Fasilitas Minim, Peserta Tetap Antusias

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Perkembangan teknologi elektronik yang sangat pesat dan selalu up to date ternyata membawa dampak yang besar bagi kehidupan seluruh manusia. Produk-produk terbaru yang setiap saat bisa diluncurkan oleh beberapa perusahaan di negara maju maupun negara berkembang menjadikan para hamba teknologi haus untuk segera menguasai bahkan memilikinya.

Hal serupa juga terjadi di lingkungan ITS yang mayoritas mahasiswanya berasal dari daerah. Karena itu tak ingin ketinggalan juga dalam penyerapan informasi dan teknologi. Pemikiran inilah yang mengilhami Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro menggelar workshop Mobile Phone Technology.

Workshop yang mengangkat masalah Mobile Phone atau lebih dikenal dengan HP, baru pertama kali diwujudkan meskipun teknologi di bidang ini sudah lama muncul. Alasan lain digelarnya kegiatan ini karena di ITS belum pernah ada yang mengadakan kegiatan serupa terkecuali Poltek Elka, seperti yang dikemukakan Kusumo menjelang acara dimulai.

Pendaftaran yang dibuka sejak 29/09 lalu ternyata mengundang minat besar bagi mahasiswa ITS. Terbukti dengan jumlah pendaftar mencapai lebih dari 100 orang."Kami hanya membatasi sampai 100 peserta saja dan memang itulah target kami," ungkap Kusumo,panitia Workshop Teknisi HP.
Ia menambahkan sampai ada beberapa pendaftar yang terpaksa di tolak dengan alasan sudah habis tempatnya.

Apakah kegiatan sudah bisa dikatakan berhasil hanya dengan melihat animo peserta? Dibalik berita gembira itu masih ada kendala yang harus dihadapi panitia. Masalah penyediaan peralatan berupa komputer sebanyak 25 untuk 100 orang yang kebanyakan hasil pinjaman dari teman-teman."Sempat kesusahan juga waktu mau angkut PC-nya teman-teman ke ruang seminar perputakaan karena jam buka perpustakaan yang nggak bisa diatur oleh kita. Belum lagi masalah teknisnya seperti memasang jaringan pada tiap PC," beber mahasiswa Elektro 2001 ini.

Workshop ini mengundang Armin, teknisi dari HP Clinic yang selama pelatihan berlangsung dibantu beberapa asistennya. Kurangnya tenaga ahli yang membimbing maupun instruktur dari panitia sendiri dapat terlihat dari kondisi beberapa peserta yang kebingungan mengikuti instruksi yang diberikan. Sementara materi yang harus dibahas cukup banyak dimulai dari cara mendownload ringtone sampai reparasi HP. "Sebenarnya butuh waktu sampai dua minggu untuk benar-benar menguasai seluruh materinya" tutur Armin.

Hal lain yang cukup riskan yaitu masalah dana. Untuk kegiatan ini panitia sama sekali tidak mendapat sponsor. Jadi total dana yang dikeluarkan berasal dari pendaftaran, kas divisi serta ITS.(d1ti/Lin)

Berita Terkait