ITS News

Kamis, 28 Maret 2024
15 Maret 2005, 12:03

Dr Nuh Dapat Suara Terbanyak

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Acara debat itu digelar di aula gedung pasca sarjana ITS sekitar pukul 08.00. Tampak kelima balon rektor duduk satu meja didampingi dua orang moderator. Ke lima balon rektor itu Prof Ir Hadi Sutrisno, Prof Ir Happy Ratna Sumartinah MSc PhD, Prof Ir I Nyoman Sutantra MSc PhD, Dr Ir M Nuh DEA, dan Prof Dr Ir Nadjadji Anwar MSc.

Dengan moderator Ir Syarifudin MEng dan Dr Ir Triyogi MSc, para balon rektor itu duduk di depan senat ITS. Pengunjung debat sebagian besar para dekan dan karyawan. Hanya beberapa orang mahasiswa mengenakan jas almamater yang tampak menghadiri acara debat itu.

Di samping meja para kandidat, tersedia monitor besar untuk menampilkan slide program kerja kandidat. Di luar gedung, sebuah televisi 14 inchi menyiarkan langsung acara debat itu.

Satu persatu para kandidat tampil mempresentasikan visi dan program kerjanya seandainya terpilih sebagai rektor. Masing-masing balon diberi waktu 18 menit. Kesempatan pertama diberikan kepada Hadi Sutrisno, disusul berturut-turut oleh Happy Sumartinah, I Nyoman Sutantra, M Nuh, dan terakhir adalah Nadjadji Anwar.

Penampilan mereka saat mempresentasikan program kerjanya berbeda-beda. Mulai dari yang sekedar membaca naskah dengan datar-datar saja, sampai menampilkan gambar-gambar kartun dalam slide. Balon rektor yang menggunakan gambar-gambar kartun untuk menyampaikan visinya itu adalah M Nuh.

Saat memaparkan pentingnya kerja sama antara civitas akademika, M Nuh menampilkan gambar kartun sebuah tim sepakbola yang masing-masing memegang bola. "Ini adalah contoh dari sebuah kerja sama yang kepentingannya sendiri-sendiri. Bagaimana bisa maju kalau antar civitas sibuk dengan kepentingannya sendiri," ujar M Nuh yang langsung disambut aplaus panjang pengunjung acara debat itu.

Begitu juga saat M Nuh menampilkan gambar kereta kuda yang njomplang karena kelebihan beban. "Beginilah akibatnya jika ITS hanya dibebani dengan kuantitas, tanpa memperhitungkan kualitas SDM nya," ujar M Nuh.

Usai kelima balon mempresentasikan visi dan program kerjanya, acara dilanjutkan tanya jawab dengan para pengunjung debat. Berbagai persoalan akademik sampai soal gaji karyawan diangkat sebagai pertanyaan. "Saya berdoa semoga siapapun yang terpilih sebagai rektor ITS, akan meningkatkan kesejahteraan para karyawan," ujar seorang karyawan.

Acara ini berlangsung hingga sekitar pukul 13.00. Lalu acara diteruskan dengan rapat senat untuk menentukan tiga calon rektor yang akan dimintakan persetujuan ke Mendiknas. Dari 54 anggota senat yang ada, hanya tampak 51 orang anggota. Pemilihan tiga orang balon ini dilakukan dengan cara voting tertutup. Tiap anggota senat diberi sebuah amplop yang berisi daftar nama balon rektor. Masing-masing diberi kesempatan memilih tiga nama balon.

Dari hasil penghitungan suara diketahui bahwa M Nuh mendapat skor terbanyak (154). Disusul Nadjadji (73), Happy (49), Hadi (43), Sutantra (37). Dengan hasil ini, berarti hanya tiga nama dengan skor tertinggi yang akan diajukan kepada Mendiknas. "Karena mendapat skor tertinggi, bisa dikatakan peluang M Nuh menjadi rektor ITS sudah 80 persen lebih," ujar PR III ITS Soemartojo.

Menurut Soemartojo, selambatnya pertengahan November ketiga nama balon rektor itu akan diajukan ke Mendiknas. "Mudah-mudahan Mendiknas cepat memutuskan," katanya. (oni/lis)

Berita Terkait