ITS News

Jumat, 26 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

DIREKTUR PT BANK BTN SERAHKAN KUNCI MOBIL

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Salah satu indikator meningkatnya pembangunan manusia suatu negara terletak pada pemenuhan sektor perumahan, baik secara kualitas maupun kuantitas. Sedangkan salah satu penyebab menurunnya indeks pembangunan manusia di Indonesia adalah faktor kualitas pemenuhan kebutuhan perumahan yang masih rendah.

Seperti diketahui, Indonesia memiliki karakteristik kondisi yang khas. Di satu sisi, prospek pengembangan sangat didukung oleh ketersediaan sumber daya alam. Di sisi lain, masih rendahnya sumber daya manusia dan tingkat kemiskinan yang luas menjadi ancaman serius terhadap mutu lingkungan.

Menanggapi permasalahan di atas, ITS bersama PT Bank Tabungan Negara (BTN) telah menandatangani perjanjian kerjasama untuk mendirikan Pusat Studi Perumahan dan Fasilitas Publik yang berlokasi di kawasan Keputih Tegal Timur. Pendirian ini dianggap sebagai salah satu langkah strategis yang diambil kedua pihak agar mampu mengakomodasi berbagai kepentingan pembangunan bidang properti.

Peresmian pusat studi tersebut ditandai penandatanganan MoU antara Direktur PT Bank BTN dengan Rektor ITS , sekaligus penandatanganan perjanjian kerjasama antara Kepala Cabang PT Bank BTN Surabaya dengan Dekan FTSP. Selanjutnya, dilakukan penyerahan secara simbolik sebuah kunci mobil oleh Direktur PT BTN kepada Rektor ITS.

"Kunci mobil ini bukan sekedar cinderamata biasa tetapi mengandung makna penting," ujar Prof DR Ir M. Nuh DEA, Rektor ITS. Karena, dalam menghadapi sebuah permasalahan, jika kita bisa memegang kuncinya, segala permasalahan akan bisa terselesaikan. "Begitu juga dengan kunci mobil ini. Semoga dapat membuka pintu sebagai jalan keluar dari permasalahan yang sedang kita hadapi," lanjutnya setelah menerima cinderamata dari Direktur PT Bank BTN.

Sementara itu, Kodradi, Direktur PT Bank BTN, menjelaskan hakikat dan filosofi dibalik kerjasama ini. Bank BTN selama ini lebih dikenal sebagai bank yang membiayai perumahan sebagai fokus usahanya. Kalau bank lain menjual saham, Bank BTN menjual surat hutang. "Padahal dibalik surat hutang tersebut, sebenarnya ada surga dunia," begitu Kodradi menyebut rumah dengan istilahnya.

Kodradi juga mengharapkan adanya tindak lanjut dari kerjasama ini. "Jangan lupa tindak lanjutnya. Kita harus lebih intens lagi dengan selalu menjaga komunikasi dua arah bebas hambatan," harap pria asal Semarang diakhir sambutannya. (ard/rin)

Berita Terkait