ITS News

Jumat, 26 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

Agar beda, Stan pun Bernuansa Bali

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Gedung graha ITS siang itu terlihat cukup lengang. Sudah dua hari Pekan Ilmiah Mahasiswa ITS ke-7 atau yang lebih dikenal dengan PIMITS 7 digelar disana. Beberapa stan terlihat sudah memperbaiki dekorasinya, membuatnya lebih ‘cantik’ dari saat pembukaan kemarin

Melewati pintu masuk, anda akan disuguhi deretan stan dengan promosi pendidikan luar negerinya, sangat menarik bagi anda yang berminat melakukannya. Namun jika tujuan anda siang itu adalah untuk melihat pameran teknologi mahasiswa-mahasiswa ITS, lihatlah keatas, ke lantai dua, tepat didepan anda akan terlihat sebuah stan unik berdekorasi kain Bali.

Di depan stan ini ditempel kain khas bali dengan motif merah-emas yang cukup lebar pada dinding bagian atas. Komputer yang diletakkan di depan stan pun diletakkan diatas meja beralas kain khas bali lain yang berpola seperti papan catur itu, hitam dan putih. Masih kurang bernuansa Bali? di atas komputer terdapat boneka gadis bali kecil yang sedang menari. Belum lagi meja besar yang memajang rangkaian-rangkaian elektronik ini juga beralaskan kain Bali. Seakan tak ingin mebiarkan dindingnya kosong, kain bali dengan bentuk selendang pun terpasang disana.

Keunikan stan ini ternyata hasil kreasi dari mahasiswa Teknik Elektro. Ketika ditanya mengapa Bali menjadi tema dekorasi stannya, Nanang, penjaga stan yang sedang bertugas disana menjelaskan bahwa sebenarnya Teknik Elektro ITS sedikitpun tidak punya hubungan dengan Bali, perusahaan Bali atau promosi kain Bali. "Itu ide anak-anak (mahasiswa Teknik Elektro) sendiri, mereka bilang mungkin asyik kalau dekorasinya bernuansa Bali,".

Mahasiswa Teknik Elektro ’01 ini kemudian menjelaskan bagaimana ia dan teman-temannya memperoleh kain bali serta boneka balinya. Untuk kain Bali merah-emas, ia menyebutkan bahwa kain itu telah lama dimiliki oleh anak elektro, "sekalian aja dipakai," ujarnya. Kain Bali bermotif papan catur didapatkan dari temannya di Teknik Elektro yang berasal dari Bali, begitu juga dengan boneka Balinya.

Untuk dekorasi semacam itu, jelas mereka tidak membutuhkan banyak dana. Nanang pun menjelaskan sebenarnya tidak ada target untuk memenangklan lomba stan terbaik yang digelar pada PIMITS 7 ini. "Kita hanya ingin beda dari tahun sebelumnya," ujarnya.

Tak kalah unik dalam dekorasi, stan ini ternyata unik juga dengan sederetan pajangannya. Sebuah robot kecil ber ‘mata’ tiga turut berada diatas meja bersama rangkaian-rangkaian yang lain. Ketika ITS online meminta penjaga stan untuk menjelaskan cara kerja robot ini, dua dari mereka malah dengan sukarela mendemokannya di lantai. Demo ini pun membuat beberapa pengunjung yang semula berada di luar stan, memilih untuk masuk dan melihatnya lebih dekat.

Robot dengan tiga roda ini menggunakan sensor cahaya. Tiga "mata" yang terpasang disana memberikan perintah gerak maju, belok kanan dan kiri. Lampu sensor yang terpasang dilindungi oleh bola pingpong yang dibelah dua, oranye warnanya. Pengunjung pun mulai tertarik, terlihat saat robot ini dijalankan dengan "arahan" cahaya senter, mereka mulai dengan serius menanyakan cara kerja serta apa saja komponennya.

Ketika ditanya apa nama robotnya, kedua penjaga stan itu tertawa. "Belum ada namanya, robot ini baru jadi, kok," kata salah satu dari mereka. Disebutkannya bahwa robot ini baru akan dilombakan pada kontes robot nasional besok.(ftr/Lin)

Berita Terkait