Sumber : wikipedia
Sejarah kelam Partai Komunis Indonesia (PKI) meninggalkan bekas yang dalam bagi bangsa ini, termasuk bagi umat Islam. PKI telah membunuh ratusan bahkan ribuan kiai dan santri di berbagai daerah di Indonesia. Tidak hanya membunuh, PKI selalu melakukan hal biadab terhadap korban yang dibunuhnya, mulai dari mutilasi, pembuangan mayat ke sumur, dsb [2].
Pada era modern ini, ideologi Komunis telah banyak ditinggalkan para penganutnya. Uni Soviet telah runtuh pada tahun 90-an. Partai Komunis Cina sendiri telah banyak meninggalkan ajaran komunis dan malah menjadi pemerintahan yang kapitalis [5].
Di Indonesia sendiri, PKI telah runtuh lama sejak dibubarkan di tahun ‘65. Akan tetapi, isu “PKI gaya baru” ramai dibicarakan di tahun 2020 silam. Hal ini ditandai dengan mulai bermunculannya sebutan radikal dan kadrun pada orang-orang Islam yang agamis [5], rentetan peristiwa ulama ditusuk orang gila [4], dsb.
Terlepas dari benar tidaknya isu PKI gaya baru, kita sebagai umat Islam tetap perlu waspada dan bermuhasabah. Di kehidupan modern ini, ternyata banyak juga sifat-sifat masyarakat yang secara tidak sadar mirip dengan sifat orang PKI dahulu. Apa saja sifat-sifat tersebut??
Paham komunis yang dianut PKI dekat dengan paham atheisme (tidak percaya tuhan). PKI selalu mengajarkan anggotanya untuk tidak percaya tuhan. [6] Dalam Islam, keyakinan seperti ini adalah bentuk kekufuran yang paling mendasar.
كَيْفَ تَكْفُرُوْنَ بِاللّٰهِ وَكُنْتُمْ اَمْوَاتًا فَاَحْيَاكُمْۚ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ ٢٨
Artinya : “Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia akan mematikan kamu, Dia akan menghidupkan kamu kembali, dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan?” (QS. Al-Baqarah: 28) [7].
Di masa kini, secara tidak sadar, nilai-nilai Islam mulai banyak dikesampingkan. Masyarakat lambat laun alergi dengan hal-hal yang berbau Islami. Tidak sedikit pula para remaja masa kini yang dengan mudahnya meninggalkan sholat. Padahal konsekuensi dari meninggalkan sholat sangatlah besar bagi aqidah.
Secara terperinci, Mustafa al-Khin dan Musthafa al-Bugha dalam kitab Al-Fiqh al-Manhaji ‘ala Madzhabi Imam al-Syafi’i (Surabaya: Al-Fithrah, 2000), juz I, hal. 103 memerinci kategori orang yang meninggalkan shalat sebagai berikut :
“Orang yang meninggalkan shalat, ada kalanya karena ia malas dan berleha-leha, ada kalanya karena ia membangkang dan menyepelekan. Orang yang meninggalkan shalat karena membangkang tentang kewajiban shalat atau menyepelekannya, maka ia dihukumi kafir dan keluar dari Islam, dalam hal ini, Hakim wajib memerintahkannya untuk tobat, jika ia tobat dan mendirikan shalat, maka masalah selesai, jika tidak maka ia dihukum mati dengan alasan murtad, dan tidak boleh dimandikan, dikafani, dishalati, dan tidak boleh juga dikuburkan di pekuburan Muslim karena ia tidaklah Muslim lagi.” [3]
Dikhawatirkan dengan hilangnya nilai-nilai Islam, masyarakat akan berubah menjadi sekuler dan atheis, seperti halnya orang-orang PKI.
PKI sangat memusuhi ulama dan kaum agamis, terbukti dari banyaknya kiai dan santri yang dibantai oleh PKI pada zaman dulu [2]. Pada masa kini, sentimen negatif terhadap para ulama semakin meningkat. Habaib difitnah dengan fitnahan keji. Orang-orang awam semakin berani untuk mengkritik kiai dan ustadz secara terang-terangan. Bahkan tidak sedikit juga, kritikan tersebut disertai dengan olokan dengan bahasa yang kasar. Pada tahun 2020 silam pun terjadi beberapa kasus penusukan terhadap imam masjid dan penceramah.
Ulama tidak sepatutnya menjadi bahan olok-olokan publik, apalagi difitnah dan dijadikan musuh. Allah SWT berfirman melalui hadits baginda Nabi SAW :
إِنَّ اللهَ تَعَالَـى قَالَ : مَنْ عَادَى لِـيْ وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْـحَرْبِ
Artinya : “Sesungguhnya Allâh Azza wa Jalla
berfirman, ’Barangsiapa memusuhi wali-Ku, sungguh Aku mengumumkan perang kepadanya…’” [1].
Begitu halnya dengan simbol-simbol agama lainnya. Dahulu, PKI sering mengolok-olok agama, khususnya Islam. Dulu di Jawa Timur banyak bermunculan pentas seni ludruk milik orang-orang PKI. Mereka tidak segan-segan menggunakan judul pentas ludruk seperti “Gusti Allah wes Mati” dan ejekan terhadap simbol agama lainnya [2]. Naudzubillah min dzalik….
Di era modern ini, konten-konten hiburan mulai dari stand up comedy, konten sosmed, dsb mulai berani menggunakan guyonan-guyonan agama yang terkadang sampai menjelekkan simbol-simbol Islam, seperti malaikat, nabi-nabi, Al-Qur’an, dsb. Hal seperti ini jika dinormalisasi, dikhawatirkan, masyarakat tidak akan lagi menghargai simbol-simbol Islam, seperti halnya orang PKI dahulu.
PKI terbukti telah melakukan berbagai pembantaian. Tidak hanya orang islam yang menjadi korban. Banyak aktivis dari partai di luar PKI yang juga dibantai [2]. Mereka begitu mudahnya membunuh tokoh-tokoh masyarakat, bahkan juga melakukan hal-hal keji terhadap jasad korban.
Islam sangat melindungi nyawa. Membunuh satu orang tanpa hak sama dengan membunuh seluruh manusia.
اَنَّهٗ مَنْ قَتَلَ نَفْسًا ۢ بِغَيْرِ نَفْسٍ اَوْ فَسَادٍ فِى الْاَرْضِ فَكَاَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيْعًاۗ
Artinya : “bahwa siapa yang membunuh seseorang bukan karena (orang yang dibunuh itu) telah membunuh orang lain atau karena telah berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia.” (QS. Al-Maidah: 32) [8].
Beberapa waktu yang lalu, terjadi aksi demonstrasi besar-besaran di banyak daerah. Kita menyaksikan bagaimana aksi kekerasan, dengan
mudahnya dilakukan, baik oleh pihak aparat maupun demonstran. Aksi kekerasan seperti ini tidak boleh kita normalisasi. Kritik terhadap kekuasaan menggunakan cara-cara kasar dan menumpahkan darah sama saja seperti pemberontakan yang dilakukan oleh orang-orang PKI dahulu.
Melihat kenyataan ini, kewajiban kita sebagai muslim saat ini adalah meningkatkan kewaspadaan dan mencegah munculnya benih-benih PKI di masyarakat, baik dari organisasi berhaluan PKI maupun sifat-sifat buruk yang menyerupai orang-orang PKI. Hal ini dapat kita lakukan dengan senantiasa membenahi budi pekerti dan kedekatan kita dengan Islam.
[1] Al-Manhaj. (2023, January 12). Hadits yang paling mulia tentang Sifat-Sifat Wali-Wali Allah | Almanhaj. Media Islam Salafiyyah, Ahlussunnah Wal Jama’ah. https://almanhaj.or.id/12414-hadits-yang-paling-mulia-tentang-sifat-sifat-wali-wali-allah-2.html
[2] Fadli Zon Official. (2021, September 28). PKI Melecehkan Tuhan dan Menajiskan Agama || Kesaksian Taufiq Ismail [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=NuJVH0AlcM8
[3] Khoiron, M. (2025, September 26). Ancaman bagi Orang yang Meninggalkan Shalat. NU Online. https://nu.or.id/syariah/ancaman-bagi-orang-yang-meninggalkan-shalat-2CLz2
[4] Pecinta Habaib. (2025, August 13). KENAPA PKI GAYA BARU BISA BANGKIT | SEMUA TERKEJUT DENGAR PENJELASAN UST ANDRI KURNIAWAN [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=W1VsViwrvkU
[5] Refly Harun. (2022, September 29). EDISI SPESIAL G 30 S/PKI | SATU JAM BERSAMA SALIM SAID: MUNTAHKAN SEMUA SOAL PKI DI SINI! [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=Hu4otrwWDIw
[6] Sahal, H. (2025, September 25). PKI Takut Setan. NU Online. https://nu.or.id/humor/pki-takut-setan-zt5OC
[7] Surat Al-Baqarah Ayat 28: Arab, Latin, Terjemah dan Tafsir Lengkap | Quran NU Online. (n.d.). https://quran.nu.or.id/al-baqarah/28
[8] Surat Al-Ma’idah Ayat 32: Arab, Latin, Terjemah dan Tafsir Lengkap | Quran NU Online. (n.d.). https://quran.nu.or.id/al-ma’idah/32
Post Views: 322
Riwayat Hadis & Terjemah الأذكار النووية – (1 / 82)227 – وروينا في كتابي الترمذي وابن السني بإسناد فيه
PendahuluanDiskusi mengenai boikot dan demonstrasi dalam mendukung Palestina menampilkan berbagai pandangan yang menunjukkan pentingnya kedua tindakan ini. Artikel ini