News

Amalan Khusus Pemimpin

Jum, 16 Jul 2021
2:41 am
Artikel
Share :
Oleh : adminmasjid   |

oleh: Prof. Agus Zainal Arifin ,S.Kom., M.Kom

 

Ketika sudah mulai diamanati jabatan, hal yang perlu ditambah adalah tindakan tunai amanat. Hal yang perlu dikurangi adalah ibadah ritual. Ini bukan berarti mengurangi kedekatan dengan Tuhan. Justru malah semakin sedikit ritual, maka semakin dekat dengan Tuhan. Sebab semakin banyak tindakan untuk menunaikan amanat.
Ayat suci Al-Qur’an berkali-kali menyuruh pejabat untuk makin dekat dengan Tuhan, tapi dengan cara yang khas.

 

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا

Allah menyuruh kalian menunaikan amanat dengan tindakan-tindakan yang tepat. Dan ketika menetapkan suatu keputusan, tetapkanlah dengan adil sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sungguh Allah sedang memberimu bimbingan khusus dengan cara (tunai amanat dan adil) seperti itu. Kamu harus percaya, sebab Tuhan maha mendengar dan maha melihat.

Jadi amalan utama seorang pemimpin adalah segera melakukan tindakan yang teratur terukur serta segera menerbitkan keputusan dan kebijakan, yang semuanya harus dilakukan dengan adil. Tanpa ada tendensi keuntungan pribadi atau golongan.

Nah manfaat tindakan seperti itu bukan lagi individu, melainkan publik. Jangkauannya luas sekali. Karena itu ditegaskan Rasulullah SAW bahwa “Khairunnas anfauhum linnas”. Sebaik-baik manusia adalah yang paling luas manfaatnya bagi publik.

Wiridan dalam kamar itu baik. Puasa Senin Kamis itu baik. Ziarah ke sana sini juga baik. Tapi kalau itu semua kemanfaatannya adalah individu, maka itu artinya bukan publik. Sedangkan yang diutamakan Rasulullah SAW adalah kemanfaatan publik.

Maka bersyukurlah Shahabat-Shahabat yang saat ini sedang dianugerahi amanat memimpin. Bukan untuk bangga status, namun justru untuk syukur sebab diberi bimbingan khusus oleh Allah SWT dan digadang-gadang oleh Rasulullah SAW sebagai manusia kelompok the best.

Karena itu tidak perlu ragu mengurangi amalan yang bermanfaat individu, demi mengakselerasi amalan yang bermanfaat publik. Dan itu adalah indikator utama level baiknya seseorang.

Ada sedikit tips nih:

يوم من إمام عادل أفضل من عبادة ستين سنة

Yaumun min imamin adlin afdlalu min ibadati sittina sanatan.

Pahala tindakan-tindakan yang tepat sebagai seorang pemimpin itu dihargai harian oleh Allah SWT dengan pembandingan pahala 60 tahun ibadah orang biasa.

Karena itu bagi yang ingin pahala wiridan selama 60 tahun, mendingan mencicipi jadi pemimpin saja sehari, tapi lakukan tindakan dengan seadil-adilnya.

Dan jadi sangat aneh kalau ada pemimpin yang kerjaannya justru banyak melakukan ritual-ritual, tapi minim tindakan-tindakan yang ditunggu-tunggu masyarakat yang dipimpinnya.

Latest News

  • Masjid Memang Beda

    Ngaji bakda Shubuh kitab Riyadhus Shalihin, Kamis, 24 April  2024 M. Bab 44 ((Tawqir al-‘Ulama’ wa al-Kibar wa ahl

    25 Apr 2024
  • Dzikir Pagi dan Sore

    Pertemuan Ke-61, Selasa 23 April  2024 M   (Kajian Kitab al-Adzkar an-Nawawiyyah) Masa Tua Yang Indah & Selamat Tinggal Kemalasan

    25 Apr 2024
  • Agar Semangat Ibadah Tetap Menyala Pasca Hari Raya

    (Materi ngaji rutin Kamis bakda Shubuh, kitab Riyadhus Shalihin) Hari Raya & Semangat Ibadah Allah Swt. ber-Firman : “Dan

    25 Apr 2024