News

Inovasi TB Vector Membawa Tim DoAlert ITS Meraih Kemenangan di GEMASTIK 2025

Rab, 26 Nov 2025
10:00 am
Berita Terkini
Share :
Oleh : adminelectics   |

Gambar : Tim DoAlert ketika menjalani tahap final GEMASTIK 2025.

Surabaya, FT-EIC ITS – Di tengah urgensi penanganan Tuberkulosis di Indonesia yang masih berada pada peringkat kedua kasus terbanyak di dunia, tiga mahasiswa ITS menghadirkan sebuah inovasi yang lahir dari kegelisahan ilmiah dan semangat eksplorasi. Tim DoAlert, yang beranggotakan Ahmad Naufal Farras dan Mochammad Henry Alifian dari Program Studi Rekayasa Kecerdasan Artifisial serta Luna Arafatul Nikmah, berhasil meraih juara 1 di GEMASTIK 2025 di Divisi Pengembangan Perangkat Lunak berkat karya mereka, TB Vector, sebuah sistem pemantauan akustik yang mampu mengklasifikasi batuk TB sekaligus melacak sumber suara secara real-time di ruang publik.

 

Tim ini terbentuk dari kombinasi rasa ingin tahu dan dorongan untuk menghadirkan solusi yang relevan bagi isu kesehatan masyarakat. Inspirasi awal muncul setelah pembimbing mereka, Dr. Dhany Arifianto, menekankan pentingnya pendekatan teknologi dalam penanggulangan TB. Gagasan kemudian berkembang melalui eksplorasi potensi machine learning dan radar akustik, termasuk studi mengenai microphone array, Direction of Arrival (DoA), serta inverse beamforming. Diskusi intensif antara Luna dan Henry membuka ruang kolaborasi, yang kemudian semakin kuat dengan bergabungnya Farras sebagai pengembang utama sistem machine learning. Perpaduan keahlian dari ketiganya menjadi dasar terbentuknya DoAlert, sebuah tim yang berfokus mengembangkan teknologi pemantauan akustik untuk deteksi batuk TB dan pelacakan sumber suara secara real-time.

 

TB Vector sendiri dibangun dari tema besar yang selaras dengan SDGs nomor 3, yaitu kesehatan dan kesejahteraan. Produk ini berupaya menjawab salah satu kendala utama dalam penanganan TB yaitu keterlambatan deteksi. Banyak individu dengan gejala batuk kronis tidak segera memeriksakan diri, sementara ruang publik seperti terminal, stasiun, dan pusat keramaian menjadi tempat penularan dengan risiko tertinggi. TB Vector dirancang untuk memberikan deteksi dini melalui klasifikasi batuk TB dan non-TB berbasis pemrosesan sinyal akustik. Sistem ini dilengkapi kemampuan melacak arah dan posisi sumber suara menggunakan DoA dan inverse beamforming, sehingga potensi kasus dapat teridentifikasi lebih cepat dan memberikan efek deterrence bagi individu bergejala.

 

Dari sisi teknis, Henry menjelaskan bahwa pengembangan dimulai dari pemilihan komponen inti seperti sensor suara dan microcontroller. “Setelah menentukan komponen, kami mulai merancang pemrosesan sinyal agar mampu mendeteksi arah datangnya suara batuk. Setelah algoritma berjalan, data dikirim ke sistem web untuk klasifikasi dan object detection,” jelasnya. Di sisi lain, Farras memperkuat sistem melalui model machine learning yang menjadi inti pengenalan pola batuk.

 

Gambar : Pengambilan Data Object Detection.

Keunggulan TB Vector tidak hanya terletak pada kompleksitas teknologinya, tetapi juga relevansi sosialnya. Beban TB di Indonesia mencapai 14 kematian setiap jam, angka yang menegaskan betapa mendesaknya inovasi dalam deteksi dini. Luna menyebut bahwa keberhasilan tim tidak sekadar berasal dari ide yang unik dan solutif, melainkan dari kemampuan menjawab pertanyaan juri secara sistematis dan berbasis data. Penetrasi teknologi yang mereka tawarkan dinilai implementatif dan menyasar langsung permasalahan nyata yang menyangkut keselamatan masyarakat.

 

Perjalanan mereka juga penuh dengan dukungan moral dan intelektual. Luna menceritakan bahwa Bapak Dhany tidak hanya memberikan arahan teknis, melainkan menjadi kompas yang menjaga mereka tetap berada pada jalur yang benar. Di luar bimbingan akademik, mereka juga mendapat banyak bantuan dari rekan-rekan lintas divisi, termasuk Tim Kawal PPL yang membantu mengawasi perkembangan riset secara rutin.

 

Setelah meraih juara, DoAlert berkomitmen melanjutkan TB Vector menuju tahap implementasi nyata. Mereka menyadari bahwa inovasi kesehatan publik membutuhkan proses hilirisasi yang panjang, tetapi kesungguhan untuk mengembangkan teknologi ini tetap menjadi prioritas.

 

Bagi tim ini, pengalaman mengikuti GEMASTIK bukan hanya soal kompetisi, tetapi perjalanan reflektif tentang kerja keras, kolaborasi, dan pembelajaran. Proses berpindah-pindah ruangan untuk mencari tempat yang tenang, menyusun proyek dari nol, hingga dukungan doa dari orang-orang terdekat menjadi bagian penting dari kisah mereka. Melalui pengalaman ini, mereka ingin menyampaikan pesan kepada mahasiswa lain yang ingin terjun ke bidang yang sama yatu nikmati prosesnya, tetap rendah hati, dan jangan pernah melupakan doa serta dukungan orang-orang di sekitar.

 

TB Vector menjadi bukti bahwa inovasi besar bisa lahir dari keberanian untuk mencoba, ketekunan dalam riset, dan keyakinan bahwa teknologi dapat menjadi alat penting untuk menyelamatkan nyawa. Dengan dedikasi ini, DoAlert menunjukkan bahwa mahasiswa dapat mengambil peran signifikan dalam menyelesaikan tantangan kesehatan nasional.

Latest News

Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Ada yang bisa kami bantu?
Selamat datang, di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).