Sorry, no posts matched your criteria.
(dua dari kanan) Dosen Shibaura Institute of Technology (SIT) Jepang Prof Hiroyuki Ishizaki MBA bersama para peserta HAx saat menjelaskan kebudayaan Jepang dalam sesi school visit
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menggelar Hybrid Asia Exploration (HAx) sebagai wadah pertukaran wawasan teknologi sekaligus penguatan jejaring internasional. Program yang melibatkan enam universitas di Asia ini berlangsung secara hybrid sejak 13 Juni hingga 22 Agustus 2025.
Salah satu penanggung jawab HAx Affan Hadi Pratama mengungkapkan bahwa HAx berfokus pada pengenalan potensi teknologi di negara kawasan Asia. Menurutnya, negara di kawasan Asia memiliki pengembangan teknologi yang mampu bersaing dengan negara di benua lain. “Tiap negara memiliki inovasi teknologi yang khas,” tuturnya.
Dalam misi memperluas pengenalan teknologi, HAx menghadirkan kegiatan school visit ke beberapa sekolah menengah di Surabaya. Melalui agenda ini, peserta dari berbagai negara berbagi pengetahuan kepada pelajar untuk menumbuhkan kesadaran teknologi sejak dini. “Kami ingin para siswa mendapatkan wawasan teknologi sejak dini agar siap berkontribusi bagi bangsa,” tutur Affan.
Dosen King Mongkut’s University of Technology Thonburi (KMUTT) Thailand Dr Tassaneewan Laksanasopin BS MS PhD dalam menjabarkan inovasi teknologi dalam bidang biomedis secara daring
Uniknya, Affan menuturkan bahwa program ini tak hanya membahas diskusi akademik saja, tetapi juga pertukaran budaya. Ia menjelaskan tiap universitas mitra dari berbagai negara memperkenalkan kebudayaannya masing-masing kepada para peserta. “Saat kegiatan luring, para peserta diajak berkunjung ke lokasi bersejarah di Surabaya dan belajar tarian tradisional Indonesia,” kata Affan.
Ragam inovasi teknologi dan pertukaran budaya tersebut dipresentasikan masing-masing universitas mitra dari berbagai negara melalui pertemuan daring. Universitas mitra tersebut antara lain Shibaura Institute of Technology (SIT) Jepang, Universiti Malaysia Perlis (UniMAP), Cebu Technological University (CTU) Filipina, Universiti Malaysia Terengganu (UMT), King Mongkut’s University of Technology Thonburi (KMUTT) Thailand, serta Northwest Samar State University (NwSSU) Filipina.
Para peserta Hybrid Asia Exploration (HAx) dari berbagai negara saat mempelajari tarian tradisional Indonesia
Adapun kegiatan luring yang berlangsung sejak 15 hingga 22 Agustus 2025 ini diselenggarakan oleh Laboratorium Sistem Manufaktur Departemen Teknik Sistem dan Industri (DTSI) ITS. “Kegiatan luring ini memberi kebebasan ruang bagi mahasiswa dari berbagai negara untuk saling bertukar gagasan,” jelas Affan.
Sebagai bagian dari misi internasionalisasi, Affan menegaskan bahwa ITS memberikan kesempatan luas bagi mahasiswanya untuk merasakan pengalaman global tanpa harus ke luar negeri. Menurutnya, kesempatan tersebut dapat terwujud dengan adanya kegiatan ini. “Kami berharap keterbatasan biaya tidak lagi menjadi hambatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman internasionalisasi,” tegasnya penuh harap.
Para peserta Hybrid Asia Exploration (HAx) yang berasal dari berbagai negara sedang bertukar gagasan
Melalui kegiatan ini, ITS melanggengkan kontribusinya pada perwujudan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada poin ke-4 tentang pendidikan berkualitas dan poin ke-17 tentang kemitraan untuk mencapai tujuan. Kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana pengenalan inovasi teknologi, tetapi juga wadah untuk menumbuhkan semangat kolaborasi lintas negara. (*)
Sumber : https://www.its.ac.id/news/2025/08/23/kolaborasikan-budaya-dan-teknologi-its-perkuat-internasionalisasi-lewat-hax/