Direktorat Inovasi dan Kawasan Sains Teknologi menggelar pelatihan pengelolaan manajemen Kawasan Sains Teknologi. Pelatihan yang dilaksanakan di hotel Swiss Belinn Surabaya selama tiga hari ini, bertujuan untuk meningkatkan kualitas Kelembagaan Kawasan Sains Teknologi.
“Saat ini ada 4 klaster di KST ITS, klaster Maritim, Otomotif, Desain Kreatif, serta ICT & Robotik. Tidak menutup kemungkinan akan menambah klaster lagi,” terang Bambang Pramujati ST, MSc.Eng, Ph.D, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama dan Kealumnian.
KST ITS saat ini, lanjut Bambang, berada di level Madya. Dengan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan level KST ITS menjadi level Utama. “KST ITS saat ini sedang bertumbuh dan berkembang (growth). Layanan STP sudah berjalan baik dan lengkap, sayangnya luaran dan dampaknya belum maksimal,”ujarnya.
Kriteria penilaian tersebut didasarkan pada elemen Input (Masukan), Process (Proses), Output (Luaran), Outcome (Hasil), dan Impact (Dampak). Faktor-faktor input seperti SDM pengelola, organisasi, sarana-prasarana, lahan dan lokasi, sumber IPTEK, dan sebagainya. Elemen process seperti inkubasi bisnis teknologi, R&D, product development, dll. Elemen output meliputi produk baru, teknologi batu, transfer teknologi, dan sebagainya. Outcome meliputi jumlah Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT), jumlah tenaga kerja terampil, total pendapatan, dan lainnya. Serta impact dengan faktor peningkatan nilai bisnis, peningkatan lapangan kerja baru, dan sebagainya.
Hal senada juga diungkapkan Wakil Direktur Inovasi dan Kawasan Sains Teknologi, Dr. Eng. Kriyo Sambodho ST, M.Eng. KST ITS mampu menciptakan produk-produk inovasi yang siap dikomersialisasi ke masyarakat. “Oleh karena itu, kita berusaha dengan keras untuk menaikkan branding KST, dengan mengkomersialisasikan produk-produk inovasi ITS yang ada,” tutur pria yang akrab disapa Dodhot tersebut.
Hasil dari komersialisasi ini nantinya akan digunakan untuk menguatkan KST ITS. Penguatan produk-produk inovasi ini tentunya membutuhkan keterlibatan aktif pihak-pihak terkait, yakni akademisi, industri, dan pemerintah (triple helix). (ris)
Pakar ITS Prof Dr Bambang Sudarmanta ST MT saat memberikan penjelasan tentang isu motor brebet akibat adanya percampuran pertalite
Salah satu mobil gokart dari ITS Anargya EV Kart saat melaju dalam Kompetisi Gokart Listrik PLN ICE 2025 di Sirkuit ITS Kampus
Surabaya, 6 November 2025 — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali memperkuat langkahnya dalam mendorong hilirisasi inovasi melalui penyelenggaraan
Pakar Konversi Energi ITS Prof Dr Ir Bambang Sudarmanta ST MT IPM AEng menjelaskan tentang jalannya proses pembakaran dalam