ITS kembali berkolaborasi dengan PT GMF AeroAsia dalam Program Matching Fund Kedaireka. Kerjasama kali ini berhasil meluncurkan 2 produk Ground Support Equipment ramah lingkungan bertepatan di acara Innovation Day GMF AeroAsia. Kedua produk ini diciptakan untuk memudahkan aktifitas distribusi dan suplai part/komponen pesawat, baik di area gudang, workshop, hanggar, maupun area apron.

Produk pertama yang diluncurkan yaitu Mobil Material Handling (MH) berbasis Listrik. Selain menggunakan kendaraan pengangkut konvensional yang masih menggunakan bahan bakar berminyak, Mobil MH yang dimiliki GMF AeroAsia saat ini dapat mengurangi efektifitas waktu saat pendistribusian komponen pesawat terbang. Untuk itu ITS membuat kendaraan Material Handling berbasis listrik untuk mendukung GMF akan Green Environment Ecosystem di dalam area Bandara.

Kelebihan lain yang yang dimiliki Mobil MH ramah lingkungan ini adalah sistem penyimpanan energinya yang mudah dan perawatan yang murah, yaitu melalui system modular baterai sebagai leading sector dalam penerapan kendaraan berbasis listrik di area Bandara. Selain itu, dengan kemudahan yang dimiliki dapat meningkatkan kecepatan proses distribusi dan suplai komponen pesawat, sehingga akan meningkatan efektifitas dalam perawatan pesawat terbang serta dapat meminimalisir delay penerbangan.

Tak hanya Mobil Material Handling, ITS juga membuat Electric Vehicle RC Pushback TUG. Produk yang dibuat oleh tim Nani Kurniati ini berawal dari tingginya biaya operasional yang dikonsumsi Tug konvensional saat ini. “Pushback TUG ini sudah terbukti mampu tonase seperti pesawat hingga 60 ton. Sehingga kedepannya kami berharap dapat menjalin kerjasama dengan industri lain yang membutuhkan alat untuk handling benda berat,” ucapnya saat melakukan demo produknya.

Tim Peneliti dari ITS bersama dengan Stakeholder GMF AeroAsia.

Wakil Rektor bidang Inovasi, Riset, Kerjasama dan Kealumnian turut hadir saat launching produk Matching Fund Kedaireka karya ITS dengan GMF AeroAsia ini. Menurutnya, ITS patut bangga bisa berkontribusi dalam industri, bekerja sama dalam menciptakan inovasi yang bisa dimanfaatkan, dan dari hal ini bisa terpacu untuk meningkatkan hasil inovasi dengan kapasitas yang lebih besar sehingga pemanfaatannya bisa lebih luas.

Dalam kesempatan yang sama, Mendikbud Ristek Nadiem Makarim sangat mendukung ITS dan PT GMF AeroAsia untuk terus menjalin kerjasama. “Saya berharap di masa mendatang akan terus dapat terlibat dalam Kedaireka serta Program Kampus Merdeka yang lain, menjadi wujud yang nyata dari Innovation without Limitation,” ucapnya saat melakukan pidato di acara Innovation Day di Hangar PT GMF AeroAsia.

Melalui kerja sama ini, CEO GMF AeroAsia Andi Fahrurrozi sangat berterima kasih kepada ITS. “GMF sangat terbantu karena ada partner yang mampu bekerjasama dalam hal ini. Dan kami juga merasa senang karena dapat memberikan wadah bagi akademisi untuk terus melakukan riset. Harapan kedepannya kami sangat terbuka untuk melanjutkan topik-topik potensial kedepan,” tandasnya.