Tahun 2020 dicirikan dan didesiminasikan secara luas sebagai tahun INOVASI INDONESIA oleh Pemerintah. Pemangku kepentingan dalam mewujudkan inovasi di Indonesia tidak dapat menggantungkan pada kemampuan Industri, namun perlu dukungan dari Perguruan Tinggi untuk menyediakan teknologi, juga Komunitas untuk memvalidasi kebutuhan dan dukungan hulu hingga hilir dengan peran serta masyarakat, serta dukungan Pemerintah untuk mewujudkan sinergi tersebut dengan insentif inovasi dan penyerapan pasar, maupun dukungan ekosistem inovasi yang kondusif.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) telah berupaya mendukung menciptakan ekosistem inovasi yang kondusif bagi pemangku kepentingan inovasi agar dapat berkolaborasi dan bersinergi memanfaatkan potensi dalam negeri, hingga inovasi tersebut akan memiliki TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) yang tinggi dan terus meningkat.
Beberapa usulan aksi yang telah diidentifikasi oleh Tim Kerja Akselerasi Inovasi (TKAI) DIKTI, diantaranya adalah menyiapkan :
Kerja sama PT KMWI dan ITS ini adalah salah satu hasil dari match making forum yang telah diselenggarakan dalam beberapa pertemuan bersama antara TKAI DIKTI, PT. KMWI dan ITS. Setelah dipersiapkan oleh DIKTI, dilanjutkan dengan dukungan DIKTI dalam proyek kerja sama kampus dan industri dalam mewujudkan inovasi ini.
Tujuan dari penandatanganan MOU kerja sama antara PT KMWI dan ITS adalah untuk menginisiasi kerja sama berkelanjutan dalam pengembangan angkutan dan alat mesin pedesaan yang diproduksi oleh PT KMWI. Khusus dalam kaitan dengan program akselerasi inovasi oleh DIKTI, kolaborasi PT KMWI dan ITS akan menjadi bagian dalam skenario pilot project “ERAT” (Economic Recovery Act Together) yang digagas oleh DIKTI tahun 2020 ini.
Tim Lamusa ITS bersama para nelayan Desa Paciran, Lamongan saat peninjauan perahu untuk persiapan instalasi dan pengenalan Lamusa Bahari Kampus ITS,
Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) Budi Wahju Soesilo (kanan) bersama Rektor ITS Ir Bambang Pramujati MSc Eng
Sesi diskusi antara tim pengusul Program Dana Padanan Kedaireka dengan fasilitator Ekosistem Kedaireka di Direktorat Inovasi dan Kawasan Sains
Mahasiswa ITS (kanan) saat menjelaskan cara kerja alat fuel cell hasil riset dosen Departemen Teknik Material dan Metalurgi ITS Kampus ITS,