Presentasi Laporan Akhir Kajian Analisis Pengembangan Potensi Hutan Bakau di Kabupaten Tuban

Tim ITS Penyusun Kajian Analisis Pengembangan Potensi Hutan Bakau di Kabupaten Tuban

Tim Pusat Studi Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat (Pusdi PDPM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menyampaikan presentasi laporan akhir Penyusunan Kajian Analisis Pengembangan Potensi Hutan Bakau di Kabupaten Tuban. Kegiatan ini dilaksanakan pada Hari Kamis, 24 Juli 2025, di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Tuban. Presentasi dihadiri oleh Tim Penyusun ITS, Kepala Bidang Litbang Bapperida Tuban, Pak Alex, dan perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Tuban.

Tenaga Ahli Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITS Arwi Yudhi Koswara, ST., MT. menyampaikan maksud dan tujuan kajian ini adalah untuk memberikan informasi dan rekomendasi yang komprehensif dan akurat mengenai potensi hutan bakau di Kabupaten Tuban serta pengelolaan yang berkelanjutan dan optimal.

Narasumber Prof. Hery Purnobasuki, M.Si., Ph.D. menyampaikan tanggapan hasil kajian bakau

Hasil kajian dan analisa teridentifikasi 14 lokasi ekosistem mangrove di 4 kecamatan (Palang, Jenu, Bancar, dan Tambakboyo). Teridentifikasi 13 jenis mangrove dengan regenerasi baik yang ditandai oleh keberadaan pohon, pancang, dan semai di semua lokasi. Hasil perubahan garis pantai daerah Tuban dengan menggunakan Digital Shoreline Analysis System mengalami akresi dan abrasi yang dinamis di setiap kecamatan dengan laju abrasi terbesar adalah -6.31 meter/tahun dan akresi 29 meter/tahun. Sedangkan tingkat kerentanan wilayah pesisir berdasar Coastal Vulnerability Index (CVI) didapatkan bahwa Kecamatan Jenu memiliki kerentanan yang sangat rentan dengan nilai 3,74.

Berdasarkan karakteristik ekosistem mangrove dan hidrooseanografi (abrasi dan kerentanan pesisir) terdapat lima lokasi yang direkomedasikan sebagai area pengembangan mangrove, meliputi Tangkis Kradenan dan Tundung Musuh di Kecamatan Palang; Mangrove Center Tuban, Mentoso, dan Muara Sungai Karangdowo, di Kecamatan Jenu.

Dari lima lokasi yang direkomendasikan ditemukan potensi dan masalah masing-masing lokasi dari aspek tata ruangnya (keselarasan dengan pola ruang rencana tata ruang wilayah provinsi maupun kabupaten, serta aspek sosial dan ekonomi berupa kelembagaan dan program-program penanaman dari pemerintah terkait pada masing masing lokasi) sehingga ditemukan 4 lokasi final yang direkomendasikan yaitu Tangkis Kradenan, Kecamatan Palang; Tundung Musuh, Kecamatan Palang; Mangrove Center Tuban, Kecamatan Jenu; dan Muara Sungai Karangdowo, Kecamatan Jenu.

Strategi implementasi yang dirumuskan dari semua analisis yang telah dilakukan adalah skenario optimis dengan mendorong pengembangan mangrove serta mengkombinasikan metode pengembangan Nature Based Solution/Proses Alami dan Soft Engineering/Rekayasa ramah lingkungan.

Kegiatan Penyusunan Kajian Analisis Pengembangan Potensi Hutan Bakau di Kabupaten Tuban sesuai dengan peta jalan riset dan pengabdian masyarakat Pusat Studi Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat (PDPM) ITS, yaitu tata kelola pemerintah daerah serta pengelolaan lingkungan dan pengembangan kawasan berkelanjutan. Kegiatan ini juga sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB)/sustainable development goals (SDG’s) yaitu tujuan nomer (9) infrastruktur, industri dan inovasi, tujuan nomer (11) kota dan komunitas berkelanjutan, tujuan nomer (13) penanganan perubahan iklim, tujuan nomer (14) menjaga ekosistem laut, dan tujuan nomer (17) kemitraan dalam mencapai tujuan. (Har).