News

Abmas ITS Membantu Revitalisasi Desa Wisata Pasrujambe

Sen, 10 Jun 2024
2:53 pm
News

Sorry, no posts matched your criteria.

Share :
Oleh : admin_pdpm   |

Tim Abmas ITS bersama pengurus BUMDes Pasrujambe

Lumajang – ITS. Desa Pasrujambe terletak di kaki Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang. Dengan kondisi geografis tersebut, Desa Pasrujambe memiliki lahan yang subur dan potensi alam yang melimpah. Berdasarkan potensi tersebut, Tim Pengabdian Masyarakat (Abmas) berbasis Produk Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya melakukan observasi dan diskusi dengan masyarakat dan stakeholder di Desa Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang. Tim Abmas ITS ini diketuai oleh Yuni Setyaningsih, S.K.Pm., M.Sc. dari Departemen Studi Pembangunan, beranggotakan dosen lainnya, yaitu Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic.rer.reg. yang berasal dari Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Aurelius Ratu, S.S., M.Hum, Rumaysha Gikha Nisrina, S.Sos., M.Si., dan Alfi Rohmatul Hidayah, S.I.Kom., M.Med.Kom. yang berasal dari Departemen Studi Pembangunan serta sebelas mahasiswa KKN dari Departemen Studi Pembangunan. Observasi dan kegiatan diskusi ini bertujuan untuk memformulasikan strategi dalam rangka meningkatkan daya tarik wisatawan dan juga peningkatan daya saing UMKM di desa tersebut.

Pada tanggal 31 Mei 2024, Tim Abmas ITS melangsungkan Focus Group Discussion (FGD) bersama masyarakat Pasrujambe untuk menggali potensi daerah dan kebutuhan masyarakat desa yang terletak di lereng tenggara Gunung Semeru. Program bertajuk “Peningkatan Kapasitas Digital Marketing and Branding untuk Pegiat UMKM Sebagai Upaya Penguatan Sustainable Livelihood Assets di Kabupaten Lumajang” tersebut akan dilaksanakan selama kurang lebih empat bulan, terhitung sejak Mei hingga Agustus. Kegiatan Abmas dan KKN ini didukung oleh Pusat Kajian Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat (PDPM) dan Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM), ITS.

Tim Abmas ITS di Rumah Produksi Kopi “Abdina” Pasrujambe

FGD dilaksanakan di Balai Desa Pasrujambe, yang langsung disambut hangat oleh Bapak Yogi, selaku wakil ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Ibu Jumiati, selaku bendahara Pokdarwis. Ibu Fira, perwakilan dari anggota Pokdarwis ikut datang dalam FGD yang dilaksanakan selama dua jam. FGD berjalan secara interaktif dan melahirkan berbagai ide guna mengatasi masalah yang dirasakan oleh masyarakat Desa Pasrujambe. Ibu Yuni, ketua Tim Abmas ITS membuka FGD dengan memberikan kesempatan bagi peserta FGD untuk menyampaikan apa yang bisa dibantu, terutama terkait promosi dan branding. Ibu Jumiati menyatakan hal tersebut dalam FGD: “Apa yang kita sampaikan terkait potensi daerah atau inovasi produk. Kita kan tidak berdiri sendiri, kita kan berjalan bareng dari segi manapun. Jadi apa yang disampaikan ke masyarakat itu utuh, tidak hanya urusan Pokdarwis, Bumdes, atau yang lain sebagainya. Tapi kita satu kesatuan. Itu harapan kami sehingga membawa nama desa”. Dari hasil FGD tersebut, Ibu Jumiati berharap bahwa program gabungan PDPM dan DRPM mampu memberikan manfaat luas kepada masyarakat desa dan memajukan desanya menjadi desa wisata unggulan di Indonesia.

Setelah melaksanakan FGD, tim abmas dan KKN mengunjungi beberapa lokasi yang berpotensi di desa Pasrujambe, yakni Industri Pengolahan Kopi “Abdina”. Industri ini berakar dari potensi alam Desa Pasrujambe yang merupakan wilayah kaki gunung semeru yang sejuk dan subur sehingga lokasi tersebut sangat cocok untuk dijadikan perkebunan kopi. Selain itu, kebiasaan masyarakat sekitar yang juga menyukai kopi membuat industri ini terbentuk secara alami. Dengan minat masyarakat sekitar yang tinggi serta tren kopi di pasar nasional semakin tinggi, membuat industri pengolahan kopi ini dapat menjadi salah satu daya tarik industri yang potensial untuk dikembangkan.

Tim melanjutkan need assessment bersama dengan Kepala Desa Pasrujambe ke berbagai lokasi yang akan menjadi target program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah rumah produksi kopi “Abdina” di Pasrujambe. Di rumah produksi kopi “Abdina”, tim bertemu dengan Bapak Sahir, sang pemilik. Beliau memaparkan gambaran umum tentang proses pembuatan kopi “Abdina”, mulai dari budidaya, panen, pengeringan, pengemasan, hingga distribusi. Bapak Sahir menjelaskan keunggulan kopi “Abdina” sebagai komoditas unggulan di Kelurahan Pasrujambe dengan aromanya yang khas. Beliau juga menyampaikan bahwa kopi “Abdina” telah memiliki label halal dan label PIRT. Meskipun demikian, Bapak Sahir juga menyampaikan bahwa kemasan yang saat ini digunakan masih kurang optimal dalam menjangkau segmentasi distribusi, branding, dan marketing yang lebih luas. Hal ini menjadi salah satu fokus yang akan dikaji oleh tim Pengabdian Masyarakat ITS dalam program KKN di Desa Pasrujambe. Tim Pengabdian Masyarakat ITS berharap dapat membantu meningkatkan potensi kopi “Abdina” dan menjadikannya komoditas unggulan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Pasrujambe.

Selain pada potensi industri, terdapat pula potensi wisata, yakni Cagar Budaya Loji Besuksat. Lokasi tersebut berpotensi besar menjadi salah satu destinasi wisata di Desa Pasrujambe dikarenakan lokasinya yang memiliki keindahan alam dengan pemandangan pegunungan dan sungai bekas aliran lahar dingin. Loji ini juga merupakan sebuah cagar budaya yang memiliki nilai sejarah yang tinggi yang mana dulunya bangunan ini merupakan rumah pantau perkebunan kopi serta tempat istirahat para pejabat Hindia Belanda.

Cagar Budaya Loji Besuksat bertempat di Lereng Gunung Semeru dan bersebelahan langsung dengan jalur lahar dingin dari aktivitas Gunung Semeru. Pada zaman penjajahan Belanda, bangunan ini difungsikan sebagai tempat istirahat para pejabat Belanda dan pemantauan perkebunan kopi. Tempat ini memiliki potensi wisata yang tinggi karena memiliki panorama yang sangat indah dengan pemandangan puncak Gunung Semeru serta lahan halaman yang luas untuk bisa difungsikan sebagai sarana rekreasi. Namun, saat ini Cagar Budaya Loji difungsikan sebagai lokasi pemantauan aktivitas Gunung Semeru.

Setelah mengunjungi Loji Besuksat, tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PDPM) dan Desa Rekreasi dan Pariwisata Masyarakat (DRPM) melanjutkan need assessment ke Sentra UMKM milik Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Semeru Lestari. BUMDes Semeru Lestari Pasrujambe terus menunjukkan perannya sebagai penggerak utama ekonomi di desa. Sejak didirikan, BUMDes Semeru Lestari telah membawahi 16 unit UMKM dengan berbagai jenis usaha yang memanfaatkan sumber daya alam dan kearifan lokal, seperti krecek rebung, kering tempe, dan biji kopi. Produk-produk UMKM ini dibuat dan diolah sendiri oleh masyarakat Desa Pasrujambe.

Situasi pelaksanaan FGD di Balai Desa Pasrujambe

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, BUMDes Semeru Lestari tetap menunjukkan kegigihannya. Pada tahun 2023, BUMDes Semeru Lestari berhasil menjadi salah satu desa di Kabupaten Lumajang yang mengikuti ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI). BUMDes Semeru Lestari berhasil masuk ke dalam 500 besar desa wisata terbaik di Indonesia. Prestasi BUMDes Semeru Lestari tidak berhenti di situ. Pada tahun 2024, Desa Pasrujambe, di mana BUMDes Semeru Lestari berada, menyabet juara dua ADWI dalam kategori Inovasi Pemasaran Produk. Prestasi ini membuahkan hasil berupa pendanaan dari Kemenparekraf sebesar 50 juta rupiah. Kisah BUMDes Semeru Lestari menjadi contoh nyata bagaimana desa-desa di Indonesia bisa mandiri dan sejahtera dengan memanfaatkan potensi lokal dan semangat kebersamaan. BUMDes Semeru Lestari menunjukkan bahwa dengan kegigihan dan strategi yang tepat, desa-desa di Indonesia bisa bersaing di kancah nasional dan internasional.

Dengan sederet prestasi gemilang yang telah dicapai oleh BUMDes Semeru, mereka masih menghadapi beberapa tantangan di bidang pemasaran. Kurangnya aktivitas di media sosial, pemasaran yang masih konvensional, dan pengemasan produk yang masih sederhana menjadi faktor utama yang menghambat perkembangan BUMDes Semeru Lestari. Tim abmas dan KKN ITS menyadari bahwa BUMDes Semeru Lestari memiliki potensi besar untuk berkembang. Oleh karena itu, tim berencana untuk membantu BUMDes Semeru Lestari dalam mengatasi tantangan-tantangan tersebut.

 

Latest News

Sorry, no posts matched your criteria.