News

Dosen ITS Kembangkan Formula Alami untuk Dorong Produksi Kepiting Soka di Romokalisari

Jum, 31 Okt 2025
2:42 pm
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Share :
Oleh : hsugi28@ext.its.ac.id   |

 

Ketua Tim Abmas, Nova Maulidia Ashuri (kiri), memberikan bantuan bibit kepiting soka kepada Pokdakan Kalitangi Asri

Upaya meningkatkan produktivitas budidaya kepiting soka di kawasan pesisir Surabaya terus dilakukan. Salah satunya melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang digelar tim dosen dari Departemen Biologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di Kelurahan Romokalisari, Kecamatan Benowo, Sabtu (18/10).

Dalam kegiatan yang diikuti puluhan anggota Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Nelayan Kalitangi Asri dan ibu-ibu rumah tangga itu, tim ITS memberikan pelatihan seputar teknik budidaya kepiting soka yang ramah lingkungan dan efisien. Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya mendampingi masyarakat pesisir agar mampu mengatasi kendala utama dalam produksi kepiting soka, yaitu lamanya proses ganti cangkang (molting).

“Banyak pembudidaya mengeluhkan molting kepiting yang lambat, bisa berbulan-bulan. Padahal fase itu menentukan nilai jualnya,” terang Nova Maulidia Ashuri, M.Si., dosen Biologi ITS sekaligus ketua tim pengabdian.

Nova bersama timnya memperkenalkan ITS-Craboost, formula tambahan berbasis bahan alami seperti ekstrak bayam dan daun murbei. Formula ini sedang diuji sebagai pendukung nutrisi dalam pakan untuk membantu proses molting agar berjalan lebih cepat dan stabil.

“Ini bukan obat instan, melainkan upaya menambah asupan alami yang dapat membantu kepiting melalui proses molting secara lebih baik. Kami juga menekankan pentingnya menjaga suhu air dan kualitas lingkungan tambak,” ujar Nova.

Selain membahas soal pakan, kegiatan ini juga menyoroti pentingnya pengelolaan ekosistem tambak. Dosen Ekologi ITS, Aunurohin, DEA, menegaskan bahwa keberhasilan budidaya tidak hanya bergantung pada pakan, tetapi juga kondisi lingkungan.

“Kualitas air, suhu yang stabil sekitar 28 derajat Celsius, dan kebersihan kolam adalah kunci utama. Kalau faktor lingkungan baik, kepiting akan tumbuh sehat dan tidak mudah stres,” jelasnya.

Dalam sesi tanya jawab, beberapa pembudidaya mengungkapkan kebiasaan lama seperti mematahkan capit kepiting agar cepat molting. Nova menanggapi dengan penjelasan ilmiah bahwa praktik tersebut sebaiknya dihindari.

“Secara fisiologis memang ada efeknya, tapi risikonya tinggi. Kepiting bisa stres berat dan mati. Lebih baik menggunakan cara-cara yang lebih aman dan berbasis nutrisi alami,” terangnya.

Sebagai bentuk dukungan, tim ITS juga memberikan bantuan bibit dan pakan kepiting secara simbolis kepada Ketua Pokdakan, Amin. Para peserta pun antusias mencoba metode yang diperkenalkan, sambil menunggu hasil penerapan di tambak masing-masing.

Pokdakan dan warga mengikuti pelatihan optimalisasi budi daya kepiting soka dengan metode ITS-Craboost.

Nova menegaskan, kegiatan ini bukan bersifat sekali jalan. ITS berkomitmen untuk terus mendampingi masyarakat Romokalisari melalui program berkelanjutan, termasuk pengembangan sistem budidaya “apartemen kepiting” yang sedang dikembangkan di kawasan tersebut.

“Harapannya, inovasi ini bisa membantu masyarakat pesisir meningkatkan hasil panen tanpa merusak lingkungan,” tutupnya.

Dengan pendampingan ini, Romokalisari diharapkan dapat tumbuh menjadi sentra budidaya kepiting soka yang produktif dan berkelanjutan di wilayah pesisir Surabaya.

Kegiatan pengabdian masyarakat di Kelurahan Romokalisari ini selaras dengan peta jalan riset dan pengabdian masyarakat Pusat Studi (Pusdi) Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat (PDPM) Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yaitu pengentasan kemiskinan, pengembangan ekonomi dan tata kelola pemerintah daerah. Kegiatan ini juga sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB)/sustainable development goals (SDG’s) yaitu tujuan nomer (1) menghapus kemiskinan, tujuan nomer (2) mengkahiri kelaparan, tujuan nomer (5) kesetaraan gender, tujuan nomer (8) pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, tujuan nomer (10) mengurangi ketimpangan, tujuan nomer (14) menjaga ekosistem laut, dan tujuan nomer (17) kemitraan dalam mencapai tujuan.

Reporter: Nova Maulidia Ashuri.

Redaktur: Har.

 

 

Latest News

  • Dosen ITS Kembangkan Formula Alami untuk Dorong Produksi Kepiting Soka di Romokalisari

      Upaya meningkatkan produktivitas budidaya kepiting soka di kawasan pesisir Surabaya terus dilakukan. Salah satunya melalui kegiatan pengabdian masyarakat

    31 Okt 2025
  • Gerakan Pengabdian Masyarakat 1.000 Digital Marketing Usaha Ultra Mikro Mendukung SDGs melalui Pemberdayaan Ekonomi Lokal

    Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya melalui Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) resmi membuka Pelatihan Mentor Bisnis-Pembekalan

    21 Jul 2025
  • ITS Siapkan Mahasiswa untuk Dampingi 1000 UMi dan UMKM

    Mengawali program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pengabdian Masyarakat (Abmas) Prioritas bertajuk Gerakan 1000 Digital Marketing Usaha Ultra Mikro (UMi)

    21 Jul 2025