Mengapa harus simulasi berbentuk sendratari? Ahmad Holil, dosen mata kuliah MPTI mengungkap keunggulan pencapaian kompetisi melalui sendratari. “Sendratari menjadi cara mudah untuk mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi project charter yang sesungguhnya, yaitu membuat website,†tutur Holil yang juga menjadi juri dalam sendratari tersebut.
Sebelumnya, materi mengenai konsep manajemen proyek telah diberikan pada pertemuan pertama hingga keenam di dalam ruang kelas. Kemudian pada pertemuan ketujuh, mahasiswa yang berjumlah 41 orang dibagi menjadi kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari enam sampai tujuh orang untuk mengaplikasikan materi dalam bentuk sendratari.
Cara pemilihan kelompok tersebut juga tergolong unik. Melalui permainan Be A My Team, mahasiswa harus mencari pasangan timnya dengan dibantu potongan kertas kecil yang telah dibagikan sebelumnya. “Tulisan pada potongan kertas itu mengarah pada sifat seorang manajer. Misalnya, mereka belajar dari kelemahan, mereka menjadi teladan yang transparan, dan mereka melatih manager baru agar bisa melatih orang lain,†ungkap Holil lagi.
Sebagaimana basic lulusan SI pada umumnya, yaitu membentuk seorang manager, sendratari ini dianggap mampu memunculkan karakter seseorang. “Dalam bekerja nantinya kita akan menemui orang-orang dengan karakter yang berbeda. Dengan kata lain, lulusan SI harus bisa memimpin dan dipimpin,†lanjut Holil. Ia juga mengutarakan bahwa karakter sumber daya manusia yang ada sangat mempengaruhi produk yang akan dibuat. “Website yang dibuat mahasiswa yang berkarakter serius dibanding mahasiswa yang suka ngocol (bergurau, red) pasti beda,†celotehnya.
Tak hanya Holil, dua juri lain juga sepakat pemilihan sendratari sebagai bentuk persiapan kinerja mahasiswa ke depan. “Mengetahui karakter seseorang itu juga langkah menuju sukses. Misalnya, mahasiswa yang pendiam pasti mau tidak mau akan bersuara dalam perannya di sendratari ini,†ungkap Ninda Hayyu Dwi Prinorma, instruktur team buliding. Sedangkan, juri lain, Retno Aulia Vinanti, mengungkapkan penilaian juri pada empat poin penting dalam kinerja dunia nyata, yaitu spirit, harmonisasi, kreativitas, dan karakter.
Ke depan, tim yang sudah terbentuk ini juga akan diubah kembali. Dengan cara, dua orang dari tim lain akan dijadikan anggota suatu tim. “Melalui cara ini, mahasiswa juga belajar bagaimana me-manage tim baru,†tutur Vivin, sapaan akrab Retno Aulia.
Cerita Sangkuriang vs Manajemen Proyek
Tawa lepas mahasiswa terdengar ketika tim pertama yang bernama Doraemon memainkan sendratari. Dengan judul Sangkuriang dan Sepatu Ajaib, tim ini mencoba mengaitkan cerita rakyat Sangkuriang dengan konsep manajemen proyek yang telah diperoleh.
“Ceritanya hampir sama dengan cerita Sangkuriang versi asli. Tapi kali ini, ketika cerita Sangkuriang akan membuat kapal, kami ubah menjadi Sangkuriang bertemu nenek pengambil kayu jati yang nantinya akan dijadikan pihak sponsor,†ungkap Hadi Suyitno, pemeran tokoh Sangkuriang.
Tak hanya itu, proses pembuatan kapal pada cerita tersebut dibuat seolah menangani manajemen proyek sebenarnya. “Ada pembagian job desk dengan jelas dan ada yang memimpin,†lanjut mahasiswa angkatan 2007 tersebut. (esy/yud)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memberikan apresiasi atas kontribusi organisasi mahasiswa (ormawa) di ITS
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berkomitmen mendorong inovasi mahasiswa. Melalui pameran bertajuk Innovatech
Kampus ITS, ITS News — Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak hentinya mendulang prestasi gemilang. Kali ini, melalui inovasi
Kampus ITS, ITS News — Sebagai wujud kontribusi nyata dalam pengembangan energi terbarukan di sektor pertanian, tim dari Laboratorium