ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
30 September 2010, 15:09

Sprektonics ITS Siap Menuju Taiwan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

ITS boleh kembali berbangga atas prestasi tim ini. Sprektonics ITS merupakan satu –satunya wakil Indonesia dalam ajang yang diselenggarakan oleh Asia Pasific Confederation of Chemical Engineering (APCChE) dan American Institute of Chemical Engineering (AIChE). ”Indonesia kali pertama mengikuti kompetisi ini dan diwakili oleh Tim ITS,” ujar Prof Dr Ir Tri Wijaya, Ketua Jurusan Teknik Kimia ITS.

Tim Sprektonics yang digawangi oleh Hardiyanto Dwi Saputro, Donny, Yeremia dan  Rizka ini akan berangkat ke Taiwan dalam kompetisi yang akan digelar pada 5-8 Oktober 2010. Bertempat di Howard International House (Civil Service Development Institute) Taipei, tim Sprektonics akan bersaing dengan 90 tim dari negara lain antara lain Taiwan, Malaysia, Iran, Cina, India, Singapura, Pakistan dan lain-lain.

Rektor ITS, Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD juga mengapresiasi karya civitas akademika ITS. Menurutnya, mahasiswa yang tergabung dalam tim ini merupakan mahasiswa yang berani berinovasi. ”Dengan berinovasi saja sebenarnya mahasiswa sudah menjadi pemenang,” ungkap rektor yang akrab disapa Probo ini.

Lebih lanjut Probo memaparkan, saat ini ITS sudah membangun gedung Center of Exelent. Bangunan yang berada sejajar dengan gedung Robotik tersebut diharapkan bisa menjadi salah satu pusat riset termasuk pengembangan Sprektonics ke depan . “Selain itu juga diharapkan mampu menjembatani karya-karya yang berskala riset ke skala industri,” kata pria kelahiran Jogjakarta ini.

Secara teknis dalam kompetisi ini semua tim diharuskan mendesain dan mengkonstruksi mobil dengan bahan bakar dari energi kimia. Mobil yang digunakan Tim Sprektonics sendiri menggunakan konsep elektrokimia sebagai bahan penggerak. Larutan elektrolit yang digunakan berupa sari jeruk lemon dan katalisator yang difromulasikan menjadi CuSO4 dan ZnSO4. Karena adanya katalisator ini, arus listrik yang ditimbulkan sejuta kali lebih besar daripada arus teoritis dari elektrolisa sederhana.

Selain itu, mobil tersebut diharuskan mampu menempuh jarak 30 meter dalam waktu 2 menit saja. Sedangkan desain body mobil berbentuk daun dan beranak tangga. ”Bentuk daun untuk mewakili bentuk yang ramah lingkungan dan aerodinamis,” ungkap Hamzah Fansuri PhD selaku dosen pembimbing Tim Sprektonics.

Sedangkan bentuk beranak tangga ditujukan agar bisa dimuati beban sampai 500 mililiter. Hal ini dikarenakan hingga hari ini regulasi perlombaan termasuk jumlah pembebanan pada mobil belum diberitahukan lebih detail. ”Semua baru diberitahukan ketika H-1 perlombaan,” ujar Hamzah. (hoe/yud)

Berita Terkait