Grup Cinta Rebana ITS terlihat bersuka cita. Betapa tidak, juara lomba banjari yang selama ini mereka mimpikan mampu diraih. Padahal, beberapa waktu lalu grup mereka setia berada di posisi ketiga dalam setiap perlombaan. Setidaknya, Yudha Yahya menyebut hasil tersebut adalah buah dari niat dan kerja keras masing-masing anggota. “Niat ikhlas, lomba itu untuk syiar,” ujar ketua grup cinta rebana ITS.

Bagi Yahya, lomba yang dihelat Jawa Pos merupakan lomba tersulit yang pernah diikuti. Sulit menyaingi 149 grup lain, juga sulit dengan tahapan-tahapan yang harus dilalui. Seperti dijelaskan Yahya, lomba ini dibagi menjadi empat wilayah, yakni wilayah Barat, Timur, utara, dan selatan. Dan kurang beruntung, Ihyautturosh harus bersaing di wilayah Barat.

“Kata orang, wilayah Barat itu wilayah neraka,” ucap Yahya sembari tertawa. Pesaing-pesaing di wilayah Barat memang grub rebana yang sudah langganan juara, seperti Kun Fayakun, Al Ahmad, dan Wakfu Anna. Pantas saja, ketiga grup tersebut sering ditakuti di lomba banjari. Namun, dengan optimis tinggi, personil Ihyautturosh tetap berusaha menampilkan yang terbaik.

Tidak disangka, Ihyautturosh justru tampil sebagai juara wilayah Barat. “Personil kami lebih percaya diri di grand final,” imbuh Yahya. Mereka bertemu dengan tiga juara wilayah lain, yakni Syaiqul Habib dari IAIN, Aljalal dan Al Mahfudz dari pesantren. “Bersyukur bisa tetap juara. Ini jadi suntikan semangat,” ungkap mahasiswa jurusan Sistem Perkapalan itu.

Sebenarnya, UKM Cinta Rebana juga mengirimkan satu grup lain untuk mengikuti lomba tersebut. Dimana grup tersebut terdiri dari personil baru. Namun, dewi fortuna belum menghampiri grup yang telah diubah namanya menjadi Syiddatul Hanin. “Grup baru ini akan sering diikutkan lomba juga,” tambahnya.

Berkah Juara

Setelah meraih dua juara lomba banjari, Ihyautturosh justru mendapat tawaran bertubi-tubi sebagai pengisi acara. Meski sebelumnya, grup tersebut juga acapkali mengisi beberapa acara baik di dalam maupun luar kampus, seperti acara wisuda.

Belum lama ini, grup tersebut juga menerima undangan dari Jawa Pos. “Teman-teman senang bisa juara sekaligus mengisi acara halal bi halal di Jawa Pos,” ujar Yahya. Beberapa undangan lain yang hadir berasal dari Wismilak, Kaza Kapas Krampung,dan perusahaan bakso daging sapi.

Bersama personil lain di grup tersebut, Yahya hanya saling mengingatkan agar tidak ada yang terlena dengan juara yang telah mereka capai. “Harus tetap ingat misi syiar meski kita ingin go nasional,” harapnya. (esy/bah)