Tahun ini, jumlah peserta Mudik Bareng ITS, mencapai lebih dari lima ratus orang. Hal ini setara dengan sekitar setengah jumlah peserta tahun 2009. Jumlah yang berkurang ini disebabkan oleh beberapa hal.
Faktor utama adalah jatah bus dari Pemprov Jatim berkurang. Bus-bus yang akan mengangkut penumpang ke daerah-daerah di Jawa Timur hanya berjumlah 20 buah. “Hal ini terjadi karena Pemprov mengadakan kerjasama dengan instansi lain. Selain itu, mereka juga sudah mengalokasikan jumlah bus yang lebih untuk mengangkut penumpang biasa selama masa Lebaran,†kata staf ahli Kesma BEM ITS, Muhamad Syaiful Anwar.
Faktor lain adalah tanggal keberangkatan. Tahun ini, keberangkatan lebih lambat dua hari dari jadwal libur yang ditentukan oleh ITS, yaitu tanggal 6 September. Hari libur tersebut dimajukan dari rencana awal pada tanggal 8 menjelang masa FRS dan perwalian. Meskipun hari Senin tersebut merupakan hari libur resmi, namun sudah banyak mahasiswa yang mempunyai rencana mudik mulai Sabtu, 4 September.
Anwar mengatakan, sejak dijadwalkan libur lebaran mulai tanggal 6 tersebut, banyak pendaftar Mudik Bareng yang membatalkan pendaftarannya. Sebenarnya pihak ITS sudah mencoba membantu dengan memberikan izin Mudik Bareng untuk dilangsungkan pada tanggal 4 September. Namun kesiapan dari pihak Pemprov baru pada tanggal 8 tersebut. “Ya, kami harus mengikuti jadwal mereka,†tutur Anwar.
Akibatnya, pelaksanaan Mudik Bareng terkesan kurang memuaskan. Banyak yang sudah mendaftar sebelum hari libur dimajukan, membatalkan keberangkatannya. Yang masih bertahan terutama berasal dari daerah yang cukup jauh seperti Jakarta dan Semarang, di mana tiket arus mudik sudah susah untuk didapatkan atau malah habis sama sekali. Untuk kedua jalur tersebut, hingga kini sudah terisi penuh. Beberapa jurusan lainnya yang juga sudah penuh adalah jalur Ponorogo dan Trenggalek.
Sementara itu, masih banyak masyarakat yang mendaftar untuk Mudik Bareng. Bila jalur yang mereka tuju sudah penuh, mereka dimasukkan ke dalam waiting list alias masih menunggu kepastian adanya tempat bagi mereka bila ada pendaftar yang batal ikut berangkat. Mereka akan dikonfirmasi pada hari Jumat (3/9), yaitu hari terakhir pendaftaran.
Sebuah kendala lain yang masih belum dituntaskan oleh Kesma BEM ITS saat ini adalah masalah navigator, atau penuntun jalan selama perjalanan. Seharusnya, ada dua navigator yang menemani perjalanan setiap bus. Namun hingga saat ini, belum semua bus memiliki navigator. Pendaftaran Navigator masih dibuka untuk jalur-jalur Lumajang, Tuban, Trenggalek dan Banyuwangi jalur utara (lewat Situbondo). (lis/bah)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung