ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
28 Agustus 2010, 12:08

Berbagi Cerita Atlantic Challenge Di Buber MC

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

“Sebenarnya yang diundang ada sekitar seratus orang, namun para personil MC angkatan tahun 2002 dan 2004 tidak bisa datang,” jelas Nur Minawati. Ia seorang anggota UKM yang turut serta dalam perlombaan Atlantic Challenge tahun ini.

Saat berbuka, ia tampak asyik bebicara dengan beberapa dosen dari Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS). Para dosen tersebut turut membantu dalam pembuatan kapal Merdeka (2002) dan Garuda Nusantara milik MC.

“Di Kanada itu panas sekali, bahkan lebih panas dari Surabaya. Hawanya sih dingin, tapi mataharinya, uhh, panas!” ceritanya riang. Memang, ketika kembali dari perlombaan Atlantic Challenge, banyak personil MC yang kulitnya menjadi lebih gelap.

Mahasiswa PPNS Prodi Kelistrikan Kapal angkatan tahun 2008  ini juga bercerita bahwa banyak anggota tim negara lain yang mengagumi tim dari Indonesia. Selain rasa keingintahuan mereka yang besar, kekaguman mereka terutama terhadap perahu yang dibawa tim MC. Menurut Minawati, orang-orang tersebut suka sekali melihat ukiran yang ada di bagian belakang perahu. Tak sedikit yang berfoto-foto bersama perahu Garuda Nusantara.

Di sudut yang lain, ada kelompok yang berbeda lagi. Beberapa anggota tim lelaki tampak mengelilingi seorang pria tua berkaus biru. Ternyata pria itu adalah Karjono dari PT PAL, yang menjadi supervisor utama perahu-perahu MC.

Karjono yang sudah banyak melanglang buana ini bercerita, bagaimana setiap harinya ia harus ke bengkel di ITS dari rumahnya setiap hari. “Saya dijemput secara bergiliran oleh mereka (anggota tim Maritime Challenge, red) naik sepeda motor. Saya tidak boleh naik taksi!” serunya sembari tertawa. Para mahasiswa di sekitarnya tersenyum saja.

Ketua tim, Arifin Gustian P mengatakan bahwa intensitas pertemuan antar keseluruhan pihak yang terlibat dalam MC membuat mereka sangat dekat. “Bahkan orang-orang yang bertugas mengantar barang-barang pun kami kenal baik,” ujarnya.

Wajar saja, menurut dia, karena sebagian besar waktu luang awak MC memang dihabiskan di bengkel pembuatan perahu. Terkadang kuliah sedikit terabaikan. “Selama satu minggu terakhir sebelum keberangkatan, kami semua lembur mengerjakan tugas,” kenang mahasiswa Teknik Perkapalan angkatan 2007 ini.

Pembina tim UKM, Ir Daniel Mohammad Rosyid PhD MRINA hanya hadir sejenak di acara tersebut karena harus menghadiri sebuah acara lain. Ia telah mengajukan Indonesia sebagai tuan rumah Atlantic Challenge tahun 2016 nanti.(lis/nrf)

Berita Terkait