ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
25 Agustus 2010, 12:08

BEM ITS Bedah Esensi Buka Bersama

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Mendengar kata-kata tersebut, para fungsionaris BEM ITS yang hadir sontak tersipu malu. Beruntung, Imron adalah orang yang pandai membuat orang terhibur. Bertempat di Plaza Dr Angka, ia memang hadir untuk memberikan ceramah sembari menunggu adzan maghrib. Namun, ia tidak membuat para peserta buka puasa merasa diceramahi.

“Puasa lebih dari sekedar menahan lapar dan dahaga,” kata Imron. Dengan gayanya yang khas, ia lantas menjelaskan, bahwa puasa mata, telinga dan lisan justru merupakan ‘puasa’ yang terberat. Bahkan, hal-hal tersebut merupakan yang harus ‘dipuasakan’ jauh setelah adzan maghrib berkumandang.

Pada dasarnya, puasa bertujuan untuk melatih umat Islam untuk rajin beribadah. Imron bertanya pada hadirin apa tujuan ibadah, namun yang ditanya malu-malu menjawabnya. “Untuk mencari ridho Allah dan juga untuk memperbaiki akhlak,” tutur Imron yang akhirnya menjawab sendiri pertanyaannya.

Kalau jawaban itu merupakan hikmah puasa, lantas berbeda pula dengan hikmah berbuka. “Orang yang berbuka puasa adalah orang yang didengar doanya oleh Allah,” tandas Imron. Sontak para peserta meletakkan air yang sedang mereka minum dan menengadahkan tangan untuk berdoa.

Sementara itu, buka bersama BEM-ITS ini memang bukan sekedar berkumpul dan makan bersama. Ada pesan-pesan penguatan karakter di dalamnya. Selain ceramah dari Imron, ada juga wejangan dari Presiden BEM ITS, Dalu Nuzlul Kirom.

“Kita harus selalu menjaga agar apa yang kita katakan, sesuai dengan perbuatan kita,” ia mengingatkan dalam sambutannya. Hal itu menurutnya sangat penting terutama bagi seluruh staf BEM ITS, untuk menjadi teladan bagi KM ITS. (lis/nrf)

Berita Terkait