Mereka adalah siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di daerah sekitar ITS, seperti kelurahan Gebang Putih, Kejawan Gebang dan Keputih. Sebenarnya, JMMI sudah beberapa tahun ini membina para siswa tersebut. Namun, pada acara yang bertema ‘Ramadhan Ceria’ ini tidak semua adik binaan JMMI dapat mengikuti.

Ketua panitia Biorama, Amir Zamroni, menjelaskan acara ini diikuti hampir sembilan puluh peserta. “Sebenarnya banyak yang tidak ikut, malah adik binaan SMA gak ada yang ikut karena acaranya hanya difokuskan untuk siswa SD dan SMP,” beber mahasiswa Teknik Material dan Metalurgi ini.

Amir menjelaskan, sebelum materi dimulai para siswa dihibur oleh teater boneka dari mahasiswa Universitas Airlangga (Unair). Dalam teater tersebut, disisipkan pesan-pesan keislaman dan perjuangan sebagai muslim kecil yang dikemas secara apik.  Seperti cerita pemain utama yang rela berkorban untuk saudaranya sejak dini karena mempertahankan keyakinan dan rasa sayang. “Kita tanamkan ke adik-adik supaya mendahulukan saudaranya dan saling menyayangi,” imbuhnya.

Selain itu, panitia juga menghadirkan Marzuki Imron ST sebagai pembicara untuk materi yang berjudul ‘Berbakti kepada Orangtua’. Dengan gaya nyentrik dan bahasa yang mudah dipahami anak-anak, alumni Teknik Mesin ITS ini menyempaikan lima cara bagaimana berbakti pada orang tua.

Kelima cara tersebut adalah berlaku sopan, menuruti semua perintahnya kecuali perintah maksiat, membantu orang tua. “Yang paling penting adalah mendoakan kebaikan untuk mereka,” lanjut Marzuki.

Setelah sesi tersebut selesai, acara tidak langsung selesai. Dengan dipandu Adi Kurniawan, panitia mengajak peserta untuk menonton film yang berjudul ‘Penyihir dan Bayi Berbicara Bersama’.

Yoyo Yoga, salah satu peserta Biorama mengungkapkan, dirinya sangat senang karena bisa bertemu dengan teman-temannya dan kakak pengajar. “Filmnya juga bagus dan lucu,” tutur siswa kelas 3SDN Kejawan Putih ini dengan lugu. (rik/nrf)