Peringkat satu pada katagori Semen Tiga Roda Concrete Competition Award diraih oleh tim yang digawangi Erlina Yanuarini, Fani Bagus Satria dan Aditya Irwanto. Erlina dan kelompoknya membuat beton dengan memanfaatkan limbah tembaga sebagai pengganti pasir. Dengan limbah tembaga tersebut didapat beton yang lebih kuat, lebih awet dan lebih padat. Selain itu pembuatan beton juga lebih ekonomis karena menggunakan bahan limbah buangan. "Bisa menghemat, 15 persen lebih murah," jelas Ir Tavio MS PhD, dosen pembimbing tim tersebut.
Tavio menjelaskan, selama ini Teknik Sipil ITS telah melakukan riset-riset pembuatan beton dengan menggunakan bahan-bahan limbah. Hal itu dilakukan untuk menghasilkan beton yang tidak hanya lebih ekonomis tetapi juga mempunyai kualitas lebih bagus. "Juga untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan yang langsung diambil dari alam. Demi menjaga kelestarian alam," tutur Tavio.
Selain dengan campuran limbah tembaga, tim ITS juga membuat karya beton dengan campuran limbah baja sebagai pengganti kerikil. "Nantinya diharapkan karya-karya tersebut dapat dimanfaatkan untuk pembuatan bangunan tingkat tinggi, atau jembatan bentang panjang," ungkap dosen Teknik Sipil tersebut.
Karya-karya tersebut memang masih dalam taraf penelitian laboratorium, sehingga masih perlu penelitian lebih lanjut untuk pemanfaatannya dalam proyek nyata. "Saat ini masih dalam tahap publikasi, sehingga masyarakat paham bahwa banyak bahan-bahan limbah ternyata bermanfaat," jelasnya.
Berharap Dipatenkan
Dalam katagori Semen Tiga Roda Writing Competition Award, ITS meraih peringkat dua. Tim yang digawangi Damar Kurnia, Mumahammad Al Bashir dan Rizka Rahmania ini membuat karya tulis tentang tangki septik apung sebagai bangunan sanitasi. Karya ini terinspirasi dari korban bencana stunami yang terdapat di daerah pantai yang berlahan basah.
"Untuk lahan basah pasti akan kesulitan membuat tangki septik yang ditanam, solusinya adalah dengan pembuatan tangki septik apung," Jelas Damar. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, telah menawarkan bantuan untuk merealisasikan karya tersebut.
Damar berharap karyanya bisa dipatenkan setelah melalui penelitian lebih lanjut. "Kita berharap ada kelanjutannya, kalau bisa malah dipatenkan," ungkap Damar. Senada dengan Damar, Erlina juga berharap agar karya timnya bisa menjadi produk teknologi yang bisa dipasarkan. (ims/az)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan