ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
10 Agustus 2010, 09:08

Mental Tanding Kuat, Satria Raih 3rd Place

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Suatu kebanggaan tersendiri bagi ITS ketika mahasiswanya mampu bersaing di kancah internasional. Tak sekedar mengikuti kompetisi, namun mampu pula membawa gelar yang turut membanggakan bangsa Indonesia. Siapa sangka, torehan prestasi ini bisa digenggam Satria setelah melalui beberapa seleksi ketat.

Berawal dari seleksi pihak ITS, Satria mengaku sudah menghadapi beberapa soal cukup memusingkan. “Soalnya gak jelas,” ungkap mahasiswa yang mencintai matematika sejak duduk di bangku SD. Seleksi tahap 1 tersebut hanya mampu dilewati dengan menghabiskan lima soal dari 10 soal yang diberikan.

Lain tahap 1, lain pula tahap 2 di tingkat nasional. Ia merasa kurang menguasai 13 soal yang diujikan. Soal tersebut memang dibagi menjadi lima bidang. Yakni, analisa (riil dan kompleks), aljabar (linear dan struktur), dan kombinatorik linear. Meski begitu, ia tak lantas belajar super keras dengan menyelami matematika semalam suntuk. Seperti biasa, tetap persiapan seperlunya dan belajar dua sampai tiga jam sehari.

“Tahap 3 mulai gila-gilaan,” imbuhnya. Menurut Satria, meski ia belajar mati-matian, soal-soal tersebut tetap susah. Seleksi tahap 3 ini dibagi menjadi dua hari. Hari pertama, Satria mengaku hanya dapat menyelesaikan satu soal dari lima soal yang ada. Hari kedua tidak jauh berbeda. Hasilnya serupa dengan hari pertama. Namun, anehnya ia mendapat nilai lebih dari 30. “Padahal, satu soal itu poinnya 10,” ujarnya sembari tersenyum.

Pengalaman mental mulai diadu ketika tahap 3 mengerucutkan jumlah peserta yang lolos hingga terpilih tujuh orang. Dalam seleksi tersebut, ia bisa melihat cara belajar para ‘dewa’ matematika. Dikatakan Satria, ada peserta yang belajar tiap hari, baca buku tiap hari, dan ada pula yang setia mengerjakan ratusan soal tiap harinya. Berbeda dengan Satria, ia justru mengurangi porsi belajar kala itu. “Cara belajar itu bisa diganti-ganti sesuai kondisi dan kebutuhan,” tutur mahasiswa yang tahun sebelumnya pernah mencoba mengikuti ajang serupa.

Setelah terpilih tujuh orang, ia digembleng soal-soal selama seminggu. “Tinggal menajamkan ide dan mental tanding,” ulasnya. Pasalnya, materi memang dianggap sudah dikuasai semua peserta. Baginya, soal sesulit apapun akan terasa mudah jika mental tandingnya kuat. Hal lain yang tak kalah penting selama pelatihan di Jakarta, ia dan rekan-rekannya membiasakan mengerjakan soal-soal dengan bahasa Inggris.

Satria mengaku, ia masih teledor saat berkompetisi di Bulgaria. Selama dua hari, mereka diberi lima soal tiap harinya. Namun, ia cuma meraih 33 poin. “Harusnya saya teliti sebelum mengumpulkan,” ungkapnya. Ia pun harus puas dengan posisi 3rd Place.

Tahun depan, Satria masih ingin mengukir ulang prestasi di dunia internasional. Tak muluk-muluk, ia berharap dapat meraih 1st Place (peringkat pertama). “Saya juga ingin mengejar teman saya yang meraih 2nd Place,” harapnya. (esy/yud)

Berita Terkait